Close

September 20, 2020

Memahami Teks Eksplanasi

Memahami Teks Eksplanasi

Kamu pernah nerima chat yang menyebar hoaks, kan, Pahamifren? Bete banget, ya, kalau udah dapet chat hoaks yang isinya gak pake logika sama sekali. Misalnya, nih, masih ada aja orang yang nyebar hoaks yang minta kita ngungsi cuma gara-gara udah masuk musim hujan! Emang, sih, pada saat chat tersebut disebar, kondisinya memang sedang musim hujan. Tapi, kan, banjir gak terjadi begitu aja, Gak ujug-ujug banjir tanpa penyebab gitu, loh. Pasti orang yang nyebarin hoaks tersebut gak tau proses terjadinya banjir, deh. Makanya dia asal nyebar hoaks. Orang kayak gini, mesti banget belajar tentang teks eksplanasi, nih! Eh, tapi kamu sendiri tahu gak, sih, apa itu teks eksplanasi? Kalau belum, kita pelajari bareng-bareng, yuk, Pahamifren!

Pengertian Teks Eksplanasi

Kamu masih inget teks prosedur, kan? Nah, kalau kamu masih inget, teks eksplanasi ini sebenernya hampir sama kayak teks prosedur. Bedanya, kalau teks prosedur membahas proses membuat atau melakukan sesuatu, teks eksplanasi membahas mengenai proses kejadian suatu fenomena alam atau sosial. Misalnya, teks eksplanasi banjir membahas mengenai proses terjadinya banjir dengan sejelas-jelasnya. Dalam teks eksplanasi banjir tersebut juga kamu bisa tahu sebab dan akibat dari fenomena banjir tersebut.

Struktur Teks Eksplanasi

Ada dua pendapat mengenai struktur teks eksplanasi. Pendapat pertama menyebutkan kalau struktur teks eksplanasi terdiri dari pernyataan umum, deretan penjelas, dan interpretasi. Sementara pendapat kedua menyebutkan kalau struktur teks eksplanasi terdiri dari identifikasi fenomena, proses kejadian, dan ulasan. Sebenernya, sih, inti kedua pendapat ini sama aja. Bagian awalnya sama-sama menjelaskan pendahuluannya, lalu bagian tengah berisi mengenai detail peristiwa dan kejadiannya, dan yang terakhir adalah kesimpulan yang bisa berisi interpretasi maupun ulasan dari kejadian peristiwa tersebut.

Biar kamu makin paham struktur teks eksplanasi, kita bahas satu-persatu, yuk, Pahamifren!

1. Pernyataan Umum

Pernyataan umum dalam teks eksplanasi hampir sama dengan teks-teks lainnya. Adanya di awal dan isinya gambaran-gambaran umum mengenai apa yang mau disampaikan. Contoh dari pernyataan umum dalam teks eksplanasi mengenai bencana alam banjir kayak gini, nih, Pahamifren:

Banjir merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi saat musim hujan tiba. Banjir dapat terjadi secara tiba-toba dan dapat merendam pemukiman warga yang berada di sekitar aliran sungai.

Umum banget, kan, Pahamifren? Kayaknya semua orang juga tahu, deh, kalau banjir itu adanya di musim hujan.

2. Deretan Penjelas

Struktur berikutnya dari teks eksplanasi adalah deretan penjelas. Pada deretan penjelas ini ada dua bagian, yaitu deretan dan penjelas. Di bagian ini kita bisa menyampaikan apa saja yang memang mau dijelaskan mengenai suatu fenomena alam atau sosial. Deretan penjelas ini biasanya berisi penjelasan yang lebih dalam dari pernyataan umum yang sudah dituliskan di paragraf sebelumnya. Tapi kamu mesti inget, ya, semua informasi yang mau ditulis pada bagian deretan penjelas ini harus berdasarkan fakta alias faktual.

Contoh dari deretan penjelas kayak gini, nih, Pahamifren:

Terjadinya bencana banjir dapat diakibatkan oleh beberapa sebab, seperti derasnya hujan dalam kurun waktu yang cukup lama akhirnya menyebabkan debit air di sungai meningkat, sehingga sungai tidak mampu menampung air lagi. Akibatnya air pun mengalir ke pemukiman warga. Selain itu banjir juga dapat terjadi karena banyaknya sampai di sungai, sehingga arus sungai menjadi tersumbat dan air di sungai tidak bisa mengalir.

Nah, sebelumnya, kan, dalam teks eksplanasi di atas udah ada pernyataan umum mengenai bencana alam banjir. Di bagian deretan penjelas ini, kita bisa menemukan penjelasan mengenai penyebab dan akibat dari banjir tersebut.

3. Interpretasi

Pada bagian terakhir teks eksplanasi ada interpretasi. Interpretasi sendiri memiliki arti pemberian kesan, pendapat, atau bisa juga tafsiran. Jadi pada bagian ini penulis, teks eksplanasi menuliskan kesimpulan yang isinya berupa kesan atau pendapat penulis mengenai fenomena alam atau sosial yang sebelumnya sudah dijelaskan pada bagian pernyataan umum dan deretan penjelas.

Contohnya begini:

Dapat diambil kesimpulan bahwa penyebab terjadinya banjir sangatlah beragam, begitu pula dengan dampak yang disebabkannya. Maka dari itu, dihimbau bagi para masyarakat untuk lebih disiplin untuk membuang sampah pada tempatnya. Jangan membuang sampah di sembarang tempat, terutama di sungai, dan memperbanyak menanam pohon di sekitar rumah, agar bencana alam banjir tidak terjadi lagi di sekitar pemukiman kita.” 

Dari contoh di atas, kamu bisa melihat, kan, kalau di bagian akhir teks eksplanasi ada interpretasi penulis mengenai apa yang harus dilakukan agar tidak terjadi banjir lagi? Itu dia bagian terakhir dari teks eksplanasi.

Aspek Kebahasaan Teks Eksplanasi

Sebenarnya aspek kebahasaan teks eksplanasi sama saja dengan teks prosedur. Karena teks eksplanasi merupakan teks nonsastra, kata-kata yang digunakan dalam teks ini sifatnya denotatif alias bermakna asli. Selain itu, teks eksplanasi banyak menggunakan konjungsi kausalitas alias konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang menunjukkan sebab dan akibat. Contoh konjungsi kausalitas adalah sebab, akibat, oleh sebab itu, oleh karena itu, dan sehingga.

Aspek kebahasaan yang terakhir dalam teks eksplanasi adalah konjungsi kronologis. Konjungsi kronologis adalah kata hubung yang menghubungkan dua klausa atau lebih, untuk menggambarkan urutan waktu atau kejadian. Contoh konjungsi kronologis adalah kemudian, lalu, setelah itu, dan pada akhirnya. Teks eksplanasi yang memiliki pola kronologis biasanya menggunakan keterangan waktu dalam kalimat-kalimatnya.

Pola Pengembangan dalam Teks Eksplanasi

Nah, sekarang kamu udah bisa, kan, bikin teks eksplanasi sendiri? Dalam menulis teks eksplanasi ada dua pola pengembangan penulisan yang dapat kamu gunakan, yaitu pola pengembangan sebab akibat dan ada pola pengembangan proses. Yuk, kita bahas satu-satu.

  • Pola Pengembangan Sebab Akibat

Pola pengembangan sebab akibat adalah pola pengembangan teks eksplanasi yang berisi sebab dan akibat dari suatu fenomena alam atau sosial. Sebab adalah alasan suatu fenomena alam atau sosial tersebut bisa terjadi, alias asal mulanya. Sementara kalau akibat adalah apa yang terjadi atau timbul dari sebab tadi. Nah, nanti semua akibat tersebut kita tulis lagi dengan rinci supaya bisa menjadi sebuah teks yang utuh.

Contoh dari pola pengembangan sebab akibat ini adalah:

Selanjutnya penyebab lain dari terjadinya banjir adalah banyaknya penebangan pohon di hutan dan padatnya jumlah penduduk di sebuah pemukiman. Kedua hal tersebut mengakibatkan tidak ada lagi penyerapan air. Ketika air tidak lagi bisa diserap, maka bencana alam banjir dapat terjadi saat hujan turun deras dalam waktu yang lama.

Di kutipan di atas disebutkan kalau sebab datangnya banjir karena adanya penebangan pohon dan padatnya pemukiman penduduk. Nah, gara-gara kejadian tersebut ada akibat yang ditimbulkan, yaitu kurangnya penyerapan air, makanya bisa terjadi banjir.

  • Pola Pengembangan Proses

Sementara pada pola pengembangan proses, teks eksplanasinya menjelaskan mengenai proses terjadinya suatu fenomena alam atau sosial. Dalam menyusun pola pengembangan proses, ada langkah-langkah yang harus kamu perhatikan. Pertama, kamu harus tahu rinciannya secara menyeluruh alias detail fenomena alam atau sosial yang akan dibahas. Hal ini penting karena kamu akan menjelaskan suatu proses fenomena alam atau sosial dalam teks eksplanasi kamu. Kedua, kamu harus membagi proses-proses yang ada jadi beberapa tahapan kejadian. Terakhir, kamu harus menjelaskan setiap urutan kejadian dengan detail agar pembaca bisa tahu semua prosesnya dengan jelas.

Contoh teks eksplanasi mengenai proses ada dalam penjelasan proses terjadinya banjir. Dalam teks tersebut dijelaskan apa yang terjadi saat hujan deras turun dalam kurun waktu yang cukup lama, saat sungai tidak bisa menampung air, sampai saat air sungai akhirnya meluap dan mengakibatkan banjir.

Sekarang kamu udah paham, deh, teks eksplanasi itu apa. Jadi, kalau kamu dapet chat hoaks mengenai fenomena alam atau fenomena sosial, kamu bisa ngecek dulu di teks eksplanasi mengenai fenomena tersebut. Kamu juga sekarang bisa bikin teks eksplanasi yang membantu menjelaskan sebuah fenomena alam atau fenomena sosial untuk mengedukasi banyak orang. 

Nah, kalau kamu masih pengen belajar mengenai teks eksplanasi ini, kamu bisa mempelajarinya lebih jelas di aplikasi Pahamify. Apalagi Pahamify masih ada promo diskon berlangganan paket belajar selama tiga dan enam bulan hingga 80%! Dengan berlangganan paket belajar Pahamify ini, kamu bisa mengakses berbagai fitur super oke di aplikasi Pahamify. Jadi, tunggu apalagi? Buruan unduh aplikasi Pahamify sekarang juga!

Penulis: Salman Hakim Darwadi


One Comment on “Memahami Teks Eksplanasi

Embun Sitarani
October 26, 2020 at 5:45 am

Artikel sangat mudah dimengerti, membantu saya dalam belajar. Dan bacanya asik tidak monoton seperti artikel lainnya, terima kasih

Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *