Close

February 12, 2020

Sosiologi – Perubahan Sosial

Sosiologi - Perubahan Sosial

Kamu inget gak kapan terakhir kali kamu baca koran? Hmm… mungkin udah lama banget, ya? Bila sebelumnya kita bergantung pada koran atau televisi untuk mendapatkan berita, sekarang dengan adanya perkembangan teknologi yang bernama internet, kita bisa mengakses segala berita yang ingin kita ketahui, baik dari dalam negeri ataupun luar negeri, melalui smart phone kita. Informasi yang kita dapatkan dari internet pun bersifat real time alias pada saat itu juga. Jadi kita udah gak perlu lagi tuh nunggu keesokan hari buat dapetin berita yang terjadi sehari sebelumnya melalui koran atau televisi.

Nah, perkembangan teknologi seperti koran, televisi, internet, dan smart phone inilah yang mendorong terjadinya perubahan sosial dalam kehidupan kelompok masyarakat. Perubahan sosial ini tentu ada yang positif dan ada juga yang negatif. Positifnya, ya, itu tadi, kita jadi bisa mengetahui semua informasi yang mau kita ketahui kapan saja dan di mana saja melalui jaringan internet di smart phone kita. Tapi di sisi lain, perkembangan internet ini secara otomatis juga ngilangin lapangan pekerjaan. Coba kamu inget-inget, kapan terakhir kali kamu lihat tukang loper koran yang keliling komplek buat nganter koran? Mungkin udah lama banget, ya? Soalnya orang-orang sekarang lebih milih baca berita melalui smart phone dibandingkan koran. 

Tapi sebelum kita ngebahas perubahan sosial, kamu tahu gak sih apa itu masyarakat? Masyarakat adalah sekelompok individu di suatu wilayah yang saling berinteraksi dan membentuk budaya yang sama. Selama ada manusia, di sana akan terbentuk sebuah masyarakat. Ini terjadi karena kita adalah mahluk sosial, yang saling membutuhkan satu sama lainnya, sehingga kita memiliki kecenderungan hidup berkelompok dan membentuk sebuah masyarakat.

Semakin banyak orang dalam sebuah masyarakat, otomatis semakin banyak interaksi yang terjadi di dalamnya. Jumlah interaksi yang semakin banyak ini kemudian mendorong terjadinya perubahan nilai, sikap, dan pola perilaku pada individu, kelompok, dan bahkan lembaga-lembaga yang ada dalam sebuah masyarakat. Kita bisa ngerasain perubahan nilai, sikap, dan pola perilaku ini dalam kehidupan kita sehari-hari. Misalnya saat kita kumpul dengan sahabat kita dan saat kita berada di kelas, sikap kita menjadi berbeda. Saat kita bersama sahabat kita, kita bisa bersikap lebih santai, lebih ceplas-ceplos ngomongin apa aja saat berinteraksi dengan mereka. Tapi saat kita berada dalam kelas, kita jadi lebih menjaga omongan dan sikap kita. Nah, menurut Selo Soemardjan, seorang sosiolog Indonesia, perubahan nilai, sikap, dan pola perilaku kita dalam kelompok tersebutlah yang dinamakan perubahan sosial.

Itu tadi gambaran mengenai perubahan nilai, sikap, dan perilaku kita di dalam sebuah masyarakat. Terus apa hubungannya antara perkembangan teknologi dengan perubahan sosial dalam masyarakat? Jadi gini, menurut dua orang sosiolog Amerika Serikat yang bernama William Ogburn dan Gerhard Lenski, perubahan sosial muncul karena perkembangan teknologi di masyarakat. Teknologi yang terus berkembang ini turut memengaruhi kehidupan sosial masyarakat. Karena terus berkembang perubahan sosial ini terus-menerus terjadi di dunia, sepanjang sejarah peradaban manusia. Untuk memahami ini, yuk, kita perhatiin perubahan sosial apa aja yang udah terjadi seiring perkembangan teknologi yang diciptakan manusia selama ini.

1. Nomaden

Kalian pasti tahu dong kalau mulanya manusia itu hidup secara nomaden atau berpindah-pindah tempat. Ini terjadi karena kehidupan manusia pada saat itu bergantung sama kegiatan berburu dan meramu mereka untuk bertahan hidup. Cara hidup ini membuat mereka disebut sebagai masyarakat berburu dan meramu. Pada jaman itu, teknologi yang dipakai masih berupa alat yang sederhana banget. Misalnya, kapak genggam, panah, dan berbagai alat yang dibuat dari kayu dan tulang. Alat-alat inilah yang mereka gunakan untuk berburu hewan dan ngumpulin tanaman liar buat mereka makan. Karena mereka jadi mesti mengikuti migrasi hewan, mereka jadi hidup berpindah-pindah, deh.

2. Hortikultural dan Pastoral

Kebiasaan nomaden tersebut perlahan berubah saat manusia berhasil nemuin teknologi baru. Masyarakat pada jaman itu akhirnya menemukan teknik-teknik dan peralatan baru yang bisa digunakan untuk bercocok tanam dan berternak. Kemajuan teknologi ini membuat sebagian dari mereka perlahan memilih untuk tinggal menetap di suatu wilayah karena mereka sekarang sudah bisa bercocok tanam dan memelihara hewan ternak. Masyarakat pada jaman ini disebut masyarakat hortikultural dan pastoral.

Apa perbedaan masyarakat hortikultural dan pastoral? Perbedaannya terletak pada cara mereka menyediakan dan mengolah sumber makanan yang mereka pelihara. Pada masyarakat hortikultural, mereka hidup dengan mengembangkan teknologi bercocok tanam, sehingga sumber daya mereka terkelola dengan baik. Perubahan ini secara perlahan mendorong terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat mereka. Mereka akhirnya meninggalkan kebiasaan hidup nomaden dan menetap di suatu wilayah. Sementara pada masyarakat pastoral, teknologi yang mereka kembangkan masih bergantung pada kebutuhan hewan ternak yang mereka pelihara. Oleh karena itu masyarakat pastoral masih hidup nomadik karena mereka perlu nyari makanan segar untuk hewan-hewan ternak mereka.

3. Agraris

Nah, saat manusia memilih untuk menetap di suatu wilayah, perlahan wilayah tersebut mulai didatangi oleh berbagai kelompok dari berbagai wilayah yang sebagiannya kemudian memilih menetap juga di wilayah tersebut. Saat ini terjadi, jumlah manusia dalam kelompok masyarakat tersebut bertambah banyak dan otomatis kebutuhan makanan mereka pun meningkat. Pada jaman inilah manusia mengembangkan teknologi baru dengan menggabungkan tenaga manusia dan ternak. Contohnya, mereka mulai bercocok tanam dengan bantuan kerbau dan menggunakan bantuan kuda atau keledai untuk menarik gerobak, yang sering dikenal dengan sebutan pedati. Perkembangan teknologi ini membuat aktivitas bercocok tanam dan berternak jadi meningkat. Masyarakat inilah yang kemudian disebut sebagai masyarakat agraris, masyarakat yang mengutamakan sumber daya alam, khususnya lahan, sebagai sumber kekuatannya.

Seiring dengan meningkatnya aktivitas bercocok tanam dan berternak, hasil panen mereka pun jadi meningkat dan melebihi kebutuhan hidup mereka. Kelebihan hasil panen ini kemudian mereka jual ke kelompok masyarakat lain yang ada di sekitar mereka. Akhirnya mereka pun mempunyai uang untuk membeli kebutuhan hidup yang tidak dapat mereka produksi sendiri. Pada saat inilah terjadi lagi perubahan sosial dalam masyarakat, uang mulai menjadi alat nilai tukar.

4. Industrial

Seiring waktu, teknologi yang dikembangkan manusia pun perlahan semakin canggih. Pada tahun 1750 muncul sebuah teknologi yang mengubah kehidupan manusia. Teknologi ini bernama mesin uap. Dengan ditemukannya mesin uap, terjadi perubahan sosial dalam masyarakat dunia. Semua aktivitas yang sebelumnya menggunakan tenaga manusia dan hewan, kini dapat dilakukan dengan menggunakan mesin. Berkat penggunaan mesin ini proses produksi berjalan lebih cepat dan hasil produksi pun semakin meningkat. Jaman yang mengutamakan kekuatan mesin ini kemudian disebut sebagai masa revolusi industri, sementara masyarakatnya disebut masyarakat industri.

Masa revolusi industri ini membuat interaksi dalam masyarakat semakin kompleks. Pertumbuhan pabrik yang massif membuka banyak jenis pekerjaan baru. Nah, karena pabrik-pabrik tersebut adanya di kota, maka terjadilah perpindahan masyarakat desa ke kota demi mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang lebih besar. Mereka yang sebelumnya bertani di desa, akhirnya pindah ke kota untuk menjadi buruh pabrik. Seiring berjalannya waktu, industri-industri ini semakin berkembang dan inovasi teknologi terus berlanjut hingga ke masa berikutnya. Masa ketika perkembangan komputer dan internet mulai mengubah lagi kehidupan sosial masyarakat dunia.

5. Post-Industri

Pada masa ini kemunculan internet di tahun 1980-an menggemparkan dunia. Melalui perkembangan teknologi elektronik dan internet, masyarakat di dunia mampu menciptakan suatu global village karena mereka dapat berkomunikasi satu sama lain di mana saja dan kapan saja. Internet juga mendorong terjadinya ledakan ekonomi dan informasi yang menjadi ciri khas masyarakat post-industri. Pada masa ini, terjadi juga pergeseran pekerjaan sebagian besar masyarakat di dunia. Bila sebelumnya banyak orang bekerja di industri, pada masa post-industri, bekerja dengan menyediakan atau memanfaatkan informasi atau bekerja di bidang jasa.

Mangkanya jangan heran kalau makin ke sini, kehidupan manusia semakin mudah berkat adanya internet. Melalui internet kita dapat dengan memesan makanan atau belanja apa saja atau bahkan memesan alat transportasi massa hanya melalui HP kita. Berkomunikasi dengan siapa saja juga sekarang udah mudah banget. Kita udah gak perlu lagi merpati atau surat buat saling berkabar dengan si doi. Kita juga udah gak perlu ngalamin yang namanya deg-degan gara-gara yang nerima telepon rumah si doi itu orang tuanya atau kakaknya.

Nah, gimana temen-temen? Belajar tentang perubahan sosial itu menarik banget, kan? Tapi perubahan sosial itu gak cuma disebabkan oleh perkembangan teknologi aja, loh. Masih banyak faktor lain yang nentuin terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat. Kamu penasaran faktorfaktor lain itu apa aja? Mangkanya buruan deh unduh aplikasi belajar Pahamify di Google Play atau App Store. Kalau udah langganan paket belajar Pahamify, kamu bisa menikmati video pembelajaran yang seru dan lengkap tentang perubahan sosial ini!

Penulis: Salman Hakim Darwadi


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *