Kamu pernah nerima chat yang menyebar hoaks, kan, Pahamifren? Bete banget, ya, kalau udah dapet chat hoaks yang isinya gak pake logika sama sekali. Misalnya, nih, masih ada aja orang yang nyebar hoaks yang minta kita ngungsi cuma gara-gara udah masuk musim hujan! Emang, sih, pada saat chat tersebut disebar, kondisinya memang sedang musim hujan. Tapi, kan, banjir gak terjadi begitu aja, Gak ujug-ujug banjir tanpa penyebab gitu, loh. Pasti orang yang nyebarin hoaks tersebut gak tau proses terjadinya banjir, deh. Makanya dia asal nyebar hoaks. Orang kayak gini, mesti banget belajar tentang teks eksplanasi, nih! Eh, tapi kamu sendiri tahu gak, sih, apa itu teks eksplanasi? Kalau belum, kita pelajari bareng-bareng, yuk, Pahamifren!
Kamu masih inget teks prosedur, kan? Nah, kalau kamu masih inget, teks eksplanasi ini sebenernya hampir sama kayak teks prosedur. Bedanya, kalau teks prosedur membahas proses membuat atau melakukan sesuatu, teks eksplanasi membahas mengenai proses kejadian suatu fenomena alam atau sosial. Misalnya, teks eksplanasi banjir membahas mengenai proses terjadinya banjir dengan sejelas-jelasnya. Dalam teks eksplanasi banjir tersebut juga kamu bisa tahu sebab dan akibat dari fenomena banjir tersebut.
Ada dua pendapat mengenai struktur teks eksplanasi. Pendapat pertama menyebutkan kalau struktur teks eksplanasi terdiri dari pernyataan umum, deretan penjelas, dan interpretasi. Sementara pendapat kedua menyebutkan kalau struktur teks eksplanasi terdiri dari identifikasi fenomena, proses kejadian, dan ulasan. Sebenernya, sih, inti kedua pendapat ini sama aja. Bagian awalnya sama-sama menjelaskan pendahuluannya, lalu bagian tengah berisi mengenai detail peristiwa dan kejadiannya, dan yang terakhir adalah kesimpulan yang bisa berisi interpretasi maupun ulasan dari kejadian peristiwa tersebut.
Biar kamu makin paham struktur teks eksplanasi, kita bahas satu-persatu, yuk, Pahamifren!
Pernyataan umum dalam teks eksplanasi hampir sama dengan teks-teks lainnya. Adanya di awal dan isinya gambaran-gambaran umum mengenai apa yang mau disampaikan. Contoh dari pernyataan umum dalam teks eksplanasi mengenai bencana alam banjir kayak gini, nih, Pahamifren:
Umum banget, kan, Pahamifren? Kayaknya semua orang juga tahu, deh, kalau banjir itu adanya di musim hujan.
Struktur berikutnya dari teks eksplanasi adalah deretan penjelas. Pada deretan penjelas ini ada dua bagian, yaitu deretan dan penjelas. Di bagian ini kita bisa menyampaikan apa saja yang memang mau dijelaskan mengenai suatu fenomena alam atau sosial. Deretan penjelas ini biasanya berisi penjelasan yang lebih dalam dari pernyataan umum yang sudah dituliskan di paragraf sebelumnya. Tapi kamu mesti inget, ya, semua informasi yang mau ditulis pada bagian deretan penjelas ini harus berdasarkan fakta alias faktual.
Contoh dari deretan penjelas kayak gini, nih, Pahamifren:
Nah, sebelumnya, kan, dalam teks eksplanasi di atas udah ada pernyataan umum mengenai bencana alam banjir. Di bagian deretan penjelas ini, kita bisa menemukan penjelasan mengenai penyebab dan akibat dari banjir tersebut.
Pada bagian terakhir teks eksplanasi ada interpretasi. Interpretasi sendiri memiliki arti pemberian kesan, pendapat, atau bisa juga tafsiran. Jadi pada bagian ini penulis, teks eksplanasi menuliskan kesimpulan yang isinya berupa kesan atau pendapat penulis mengenai fenomena alam atau sosial yang sebelumnya sudah dijelaskan pada bagian pernyataan umum dan deretan penjelas.
Contohnya begini:
Dari contoh di atas, kamu bisa melihat, kan, kalau di bagian akhir teks eksplanasi ada interpretasi penulis mengenai apa yang harus dilakukan agar tidak terjadi banjir lagi? Itu dia bagian terakhir dari teks eksplanasi.
Sebenarnya aspek kebahasaan teks eksplanasi sama saja dengan teks prosedur. Karena teks eksplanasi merupakan teks nonsastra, kata-kata yang digunakan dalam teks ini sifatnya denotatif alias bermakna asli. Selain itu, teks eksplanasi banyak menggunakan konjungsi kausalitas alias konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang menunjukkan sebab dan akibat. Contoh konjungsi kausalitas adalah sebab, akibat, oleh sebab itu, oleh karena itu, dan sehingga.
Aspek kebahasaan yang terakhir dalam teks eksplanasi adalah konjungsi kronologis. Konjungsi kronologis adalah kata hubung yang menghubungkan dua klausa atau lebih, untuk menggambarkan urutan waktu atau kejadian. Contoh konjungsi kronologis adalah kemudian, lalu, setelah itu, dan pada akhirnya. Teks eksplanasi yang memiliki pola kronologis biasanya menggunakan keterangan waktu dalam kalimat-kalimatnya.
Nah, sekarang kamu udah bisa, kan, bikin teks eksplanasi sendiri? Dalam menulis teks eksplanasi ada dua pola pengembangan penulisan yang dapat kamu gunakan, yaitu pola pengembangan sebab akibat dan ada pola pengembangan proses. Yuk, kita bahas satu-satu.
Pola pengembangan sebab akibat adalah pola pengembangan teks eksplanasi yang berisi sebab dan akibat dari suatu fenomena alam atau sosial. Sebab adalah alasan suatu fenomena alam atau sosial tersebut bisa terjadi, alias asal mulanya. Sementara kalau akibat adalah apa yang terjadi atau timbul dari sebab tadi. Nah, nanti semua akibat tersebut kita tulis lagi dengan rinci supaya bisa menjadi sebuah teks yang utuh.
Contoh dari pola pengembangan sebab akibat ini adalah:
Di kutipan di atas disebutkan kalau sebab datangnya banjir karena adanya penebangan pohon dan padatnya pemukiman penduduk. Nah, gara-gara kejadian tersebut ada akibat yang ditimbulkan, yaitu kurangnya penyerapan air, makanya bisa terjadi banjir.
Sementara pada pola pengembangan proses, teks eksplanasinya menjelaskan mengenai proses terjadinya suatu fenomena alam atau sosial. Dalam menyusun pola pengembangan proses, ada langkah-langkah yang harus kamu perhatikan. Pertama, kamu harus tahu rinciannya secara menyeluruh alias detail fenomena alam atau sosial yang akan dibahas. Hal ini penting karena kamu akan menjelaskan suatu proses fenomena alam atau sosial dalam teks eksplanasi kamu. Kedua, kamu harus membagi proses-proses yang ada jadi beberapa tahapan kejadian. Terakhir, kamu harus menjelaskan setiap urutan kejadian dengan detail agar pembaca bisa tahu semua prosesnya dengan jelas.
Contoh teks eksplanasi mengenai proses ada dalam penjelasan proses terjadinya banjir. Dalam teks tersebut dijelaskan apa yang terjadi saat hujan deras turun dalam kurun waktu yang cukup lama, saat sungai tidak bisa menampung air, sampai saat air sungai akhirnya meluap dan mengakibatkan banjir.
Sekarang kamu udah paham, deh, teks eksplanasi itu apa. Jadi, kalau kamu dapet chat hoaks mengenai fenomena alam atau fenomena sosial, kamu bisa ngecek dulu di teks eksplanasi mengenai fenomena tersebut. Kamu juga sekarang bisa bikin teks eksplanasi yang membantu menjelaskan sebuah fenomena alam atau fenomena sosial untuk mengedukasi banyak orang.
Nah, kalau kamu masih pengen belajar mengenai teks eksplanasi ini, kamu bisa mempelajarinya lebih jelas di aplikasi Pahamify. Apalagi Pahamify masih ada promo diskon berlangganan paket belajar selama tiga dan enam bulan hingga 80%! Dengan berlangganan paket belajar Pahamify ini, kamu bisa mengakses berbagai fitur super oke di aplikasi Pahamify. Jadi, tunggu apalagi? Buruan unduh aplikasi Pahamify sekarang juga!
https://youtu.be/MVsI9FBvRcw 8 Mei 2023. adalah hari ke 128 di tahun 2023. Diumumkan sebagai jadwal tentatif UTBK untuk seleksi masuk PTN.…
Kegiatan akademik tahun ajaran 2022/2023 baru saja dimulai, tapi Pahamifren merasa kok temen-temennya sudah pada ambis buat SNMPTN?! Atau jangan-jangan…
Pahamifren sudah ada yang masuk kembali ke sekolah? Bagaimana rasanya belajar dan berkumpul langsung dengan teman-teman? Mipi yakin pasti seru…
Periode Promo: 7 Juli - 10 Juli 2022 Halo, Pejuang PTN 2023! Gimana, udah mulai persiapan untuk hadapi UTBK SBMPTN…
Saat kamu memutuskan untuk melanjutkan pendidikanmu ke jenjang perguruan tinggi, kamu bukan hanya harus memikirkan program studi (prodi) apa yang…
Halo, Pahamifren! Kamu pasti udah ngga asing dengan istilah UH (Ulangan Harian), UTS (Ujian Tengah Semester), UAS (Ujian Akhir Semester),…
View Comments
Artikel sangat mudah dimengerti, membantu saya dalam belajar. Dan bacanya asik tidak monoton seperti artikel lainnya, terima kasih