Pahamifren, adakah di antara kamu yang pernah melakukan penelitian sosial? Pernah melihat contoh penelitian sosial? Nah, pada materi Sosiologi Kelas 10 ini, Mipi mau mengajak kamu untuk membahasnya lebih jauh. Jadi, simak artikel ini sampai selesai ya.
Sebelum lebih jauh, ada baiknya kalau kamu kamu memahami apa yang dimaksud dengan penelitian sosial? Berikut ini adalah beberapa pengertian penelitian sosial yang dirangkum berdasarkan pendapat para ahli, antara lain:
Itu lah beberapa definisi penelitian sosial dari para ahli. Selanjutnya, sebelum memulai penelitian, kamu juga harus mengetahui kriteria yang menjadi ciri penelitian sosial, sebagai berikut:
Sebuah kegiatan penelitian pasti memiliki tujuan atau sasaran yang ingin dicapai, misalnya untuk memperoleh jawaban atas dari beberapa pertanyaan atau untuk memperoleh informasi baru. Dengan adanya tujuan penelitian, seorang peneliti dapat fokus saat melaksanakan kegiatan penelitian dan tercegah dari pemikiran bercabang saat menemukan fenomena baru.
Penelitian harus disusun berdasarkan metode ilmiah yang terencana, sistematis, dan tepat sasaran. Hal ini penting dilakukan agar penelitian yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Objek penelitian harus dapat diteliti dengan metode ilmiah tertentu dan harus benar-benar terjadi dan terdapat dan terjadi di masyarakat, sehingga penelitian tersebut bersifat ilmiah dan empiris. Proses penelitian juga wajib dilaksanakan dengan rasional dan objektif, sesuai dengan standar ilmu pengetahuan, sehingga hasil penelitian tersebut dapat diterima dengan akal sehat.
Seluruh data dalam sebuah penelitian wajib dianalisis berdasarkan teori yang sudah dipilih sebagai landasan penelitian tersebut. Dengan demikian, analisis yang dilakukan oleh peneliti bersifat logis.
Sebuah penelitian pasti memiliki tema spesifik sesuai dengan ilmu pengetahuan yang melandasinya. Penelitian sosial tentu saja akan meneliti mengenai fenomena sosial lengkap dengan gejala dan fakta sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat.
Dalam melaksanakan penelitian sosial, setiap peneliti wajib memiliki sikap objektif dan bersikap netral dalam melakukan pencarian data. Hal ini penting dilakukan oleh setiap peneliti agar data yang dikumpulkan sesuai dengan fakta yang ada.
Sebagaimana pada umumnya sebuah penelitian, penelitian sosial juga membutuhkan proses yang dilakukan berdasarkan penyusunan rancangan penelitian atau proposal penelitian yang sudah dibuat sebelumnya. Hal ini penting untuk dilakukan oleh setiap peneliti, agar penelitian yang dilakukannya dapat berjalan secara berkelanjutan.
Dalam penelitian sosial, ada beberapa instrumen penelitian yang dapat digunakan untuk membantu peneliti mengumpulkan data. Misalnya, kuesioner, handycam, tape recorder, dan pedoman wawancara. Semua instrumen tersebut berperan penting dalam membantu peneliti memperoleh data yang sesuai dengan topik penelitian yang dilakukannya.
Sebuah penelitian sosial membutuhkan manajemen waktu, sehingga peneliti dapat menentukan estimasi waktu yang ia butuhkan dalam melaksanakan penelitiannya. Manajemen waktu juga membantu peneliti mengkoordinasikan waktu penelitiannya secara proporsional.
Sebuah penelitian sosial yang baik, khususnya dalam kegiatan penelitian eksperimen, akan melakukan kontrol dalam bentuk pembatasan variabel penelitian, agar variabel lain yang terkadang muncul tidak akan mempengaruhi hasil penelitian.
Setelah sebuah penelitian dilakukan melalui serangkaian proses, penelitian tersebut harus menghasilkan kesimpulan atau generalisasi. Namun, hal ini tidak berlaku dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, setiap peneliti harus dapat menghindari generalisasi karena penelitian jenis ini dilakukan dalam lingkup yang lebih kecil dan kontekstual.
Bagaimana Pahamifren, sampai di sini, sudah paham kan, apa saja ciri-ciri penelitian sosial? Nah, karena bersifat mencari dan memecahkan permasalahan sosial, penelitian ini tentu memiliki tujuan. Berikut adalah beberapa tujuan penelitian sosial, antara lain:
Penelitian sosial bertujuan untuk meneliti dan mendefinisikan fenomena sosial yang biasa terjadi dalam masyarakat. Fenomena ini biasanya muncul karena adanya perubahan bentuk sosial dalam suatu masyarakat, baik karena perkembangan teknologi, adat istiadat, kebudayaan, dan lain sebagainya.
Fenomena sosial yang diteliti tidak hanya fenomena yang menuai kontroversi, melainkan masalah sosial yang dihadapi masyarakat, sehingga membutuhkan pemecahan masalah. Contoh fenomena sosial yang ada di masyarakat adalah fenomena kepadatan penduduk, fenomena kenalakan remaja, fenomena mudik menjelang Lebaran, dan lain sebagainya.
Penelitian sosial juga dilakukan agar kita dapat memperkirakan fenomena-fenomena baru yang dapat terjadi di masa depan. Apabila fenomena tersebut berpotensi membahayakan kesejahteraan masyarakat suatu negara, maka fenomena ini harus dapat dicegah sedini mungkin.
Contoh dari fenomena yang mungkin terjadi di masa depan adalah fenomena sosial media, fenomena Youtuber sebagai profesi baru, fenomena ketimpangan sosial yang terjadi selama pandemi, hingga fenomena politik antar ras, suku dan agama yang masih sering terjadi.
Penelitian sosial tidak hanya meneliti mengenai fenomena tunggal, tetapi juga dapat meneliti hubungan antar fenomena yang ada. Hubungan antar fenomena ini disebut sebagai interelasi, yang menggambarkan hubungan atau keterkaitan antara fenomena sosial dengan kehidupan sosial. Contohnya adalah fenomena masalah kesehatan pernafasan yang dialami kelompok masyarakat pesisir, di sebuah daerah di Indonesia.
Penelitian sosial membutuhkan metode penelitian yang tepat agar penelitian yang dilakukan dapat memperoleh hasil yang tepat dan akurat. Metode penelitian yang biasanya digunakan dalam penelitian sosial adalah metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif. Dalam penelitian sosial, peneliti dapat mengembangkan program atau teknik baru sesuai dengan pengembangan alat ukur yang digunakan.
Setiap penelitian harus dapat memiliki manfaat langsung atau tujuan prkatis dalam kehidupan manusia. Jenis penelitian yang menekankan pentingnya tujuan praktis biasanya adalah metode applied research yang memang dilakukan dengan suatu tujuan. Misalnya, menentukan harga produk dan jalur distribusi produk dari sebuah perusahaan.
Setiap penelitian dilakukan agar dapat ditemukannya suatu pengetahuan baru yang berisi informasi baru dan pembelajaran yang bermanfaat bagi masyarakat. Demikian juga halnya dengan penelitian sosial, yang ditujukan untuk memperoleh pengetahuan baru mengenai fenomena sosial yang sebelumnya belum ada.
Selain untuk memperoleh pengetahuan yang sebelumnya belum ada, penelitian juga dilakukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang berkaitan erat dengan subjek penelitian. Dengan mengembangkan ilmu pengetahuan, manusia dapat mengetahui dan mempelajari lebih dalam mengenai subjek dalam penelitian tersebut.
Penelitian juga dilakukan untuk menguji kebenaran dari ilmu pengetahuan, Pahamifren. Bila dalam penelitian tersebut kebenaran dari penelitian sebelumnya terbantahkan, maka kebenaran baru dalam penelitian yang sedang sudah dilakukan akan menjadi kebenaran baru dalam ilmu pengetahuan terkait.
Menurut Siti Partini, penelitian sosial tentu memiliki kegunaan yang sangat penting, antara lain:
Penelitian sosial berguna untuk menemukan kemungkinan terbaik dalam memecahkan masalah sosial, sehingga sifatnya masih mencoba-coba dan terbuka terhadap kemungkinan baru. Misalnya, upaya untuk menanggulangi kemiskinan atau kriminalitas dalam masyarakat.
Penelitian sosial berguna untuk melakukan pengukuran yang cermat atas fenomena sosial tertentu dalam masyarakat. Misalnya, penelitian mengenai pendapatan masyarakat atau jumlah pengangguran.
Penelitian sosial berguna dalam menjelaskan berbagai penyebab yang melatarbelakangi suatu keadaan tertentu. Misalnya, pengaruh kemiskinan terhadap peluang hidup manusia.
Penelitian sosial berguna untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang sudah dicapai dari awal program. Misalnya, penelitian mengenai efektivitas dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam mengurangi anak putus sekolah.
Penelitian sosial berguna untuk memprediksi fenomena sosial tertentu yang mungkin akan terjadi di masa depan. Misalnya, penelitian mengenai akibat banjir lumpur panas Sidoarjo di masa mendatang.
Ada sejumlah manfaat yang dihasilkan dari sebuah penelitian sosial, di antaranya:
Penelitian sosial dibagi menjadi beberapa jenis, Pahamifren. Jenis-jenis ini didasarkan beberapa hal. Nah, biar kamu paham, yuk, kita bahas apa saja jenis-jenis penelitian sosial dan apa saja yang mendasari perbedaan jenis-jenis penelitian tersebut.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, penelitian dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
Dari bidang keilmuannya, penelitian sosial dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Berdasarkan pendekatan yang digunakan, penelitian sosial dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Ditinjau dari tempatnya, penelitian dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
Berdasarkan wujud datanya, penelitian dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
Data Primer, yang didapat dari sumber pertama, seperti dari hasil wawancara.
Data Sekunder, yang didapat dari sumber kedua, seperti data mengenai monografi desa.
Data Kuantitatif, yang dinyatakan dalam bentuk angka.
Data Kualitatif, yang dinyatakan dalam bentuk deskripsi.
Data Intern, yang dikumpulkan oleh dan untuk keperluan sendiri.
Data Ekstern, yang dikumpulkan oleh orang lain.
Ditinjau dari Cara Pembahasannya
Berdasarkan cara pembahasannya, penelitian dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
Berdasarkan tujuan penelitiannya, penelitian dibagi menjadi lima jenis, yaitu:
Dalam penelitian sosial, terdapat dua jenis prosedur atau cara yang dapat ditempuh peneliti untuk mendapatkan penjelasan mengenai gejala sosial yang ada di masyarakat. Dua metode penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
Metode penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang berdasarkan data numerik atau data dalam bentuk angka, berupa grafik, angka, tabel. Jadi, sekalipun penelitian kuantitatif menggunakan wawancara terbuka, hasil narasi dari wawancara tersebut diubah menjadi angka melalui proses koding atau kuantifikasi.
Dalam penelitian kuantitatif, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen seperti formulir survei, kuesioner, dan alat polling yang sudah dirancang sebelum peneliti turun ke lapangan.
Saat proses pengumpulan data dilakukan, peneliti akan fokus pada isi instrumen penelitian, sehingga unsur subjektivitas dari peneliti akan sangat minim dan data penelitian akan bersifat objektif.
Metode penelitian kuantitatif yang sering digunakan oleh peneliti adalah penelitian longitudinal, penelitian survei, dan penelitian cross–sectional. Contoh penelitian sosioal yang menggunakan metode penelitian kuantitatif ini adalah partisipasi pemilih pemula dalam pemilu.
Metode penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menggunakan data naratif atau kata-kata. Setelah peneliti mendapatkan data naratif dari proses pengumpulan data, peneliti akan menginterpretasikan semua data tersebut.
Dalam penelitian kualitatif, proses pengolahan data juga dapat dilakukan melalui koding, tapi bukan untuk menilai data tersebut, melainkan untuk melihat pola jawaban informan. Perbedaan yang paling menonjol antara penelitian kualitatif dan kuantitatif adalah penelitian kualitatif tidak dimulai dari asumsi teoritis atau hipotesis.
Dalam mengumpulkan data, penelitian kualitatif biasanya menggunakan metode wawancara dan observasi. Melalui dua metode tersebut, peneliti mengumpulkan data naratif dari informan dan kondisi lapangan berupa koleksi cerita. Dalam proses pengumpulan data ini, unsur subjektif peneliti memegang peranan penting karena peneliti bertugas menginterpretasi data naratif yang diperoleh selama proses pengumpulan data.
Selama proses pengumpulan data, biasanya peneliti menggunakan panduan wawancara, buku catatan, tape recorder, atau instrumen lainnya untuk mencatat atau merekam narasi dari informan di lapangan. Beberapa contoh metode penelitian kualitatif adalah fenomenologi, etnografi, dan studi kasus.
Contoh penelitian sosiologi yang menggunakan metode penelitian kualitatif adalah melihat hubungan antara ibu single parent dengan anak dalam lembaga keluarga. Penelitian seperti ini biasanya akan melihat perhatian ibu single parent kepada anaknya untuk melihat tingkat perubahan sosial yang ada dalam kehidupan masyarakat modern.
Nah, itulah pembahasan Materi Sosiologi Kelas 10 mengenai Penelitian Sosial. Semoga bisa menjadi referensi belajar kamu ya. Khusus buat Pahamifren yang ingin mendapatkan akses materi belajar menarik lainnya, kamu bisa mengunduh aplikasi Pahamify di link ini ya.
Bagi kamu yang ingin lolos UTBK SBMPTN 2021, kamu bisa mengikuti try out online dari Pahamify di link ini. Jangan lupa, lihat informasi promo menarik lainnya di laman https://pahamify.com/promo/ ini ya!
Penulis: Salman Hakim Darwadi
https://youtu.be/MVsI9FBvRcw 8 Mei 2023. adalah hari ke 128 di tahun 2023. Diumumkan sebagai jadwal tentatif UTBK untuk seleksi masuk PTN.…
Kegiatan akademik tahun ajaran 2022/2023 baru saja dimulai, tapi Pahamifren merasa kok temen-temennya sudah pada ambis buat SNMPTN?! Atau jangan-jangan…
Pahamifren sudah ada yang masuk kembali ke sekolah? Bagaimana rasanya belajar dan berkumpul langsung dengan teman-teman? Mipi yakin pasti seru…
Periode Promo: 7 Juli - 10 Juli 2022 Halo, Pejuang PTN 2023! Gimana, udah mulai persiapan untuk hadapi UTBK SBMPTN…
Saat kamu memutuskan untuk melanjutkan pendidikanmu ke jenjang perguruan tinggi, kamu bukan hanya harus memikirkan program studi (prodi) apa yang…
Halo, Pahamifren! Kamu pasti udah ngga asing dengan istilah UH (Ulangan Harian), UTS (Ujian Tengah Semester), UAS (Ujian Akhir Semester),…