Close

May 9, 2021

Materi Bahasa Indonesia Kelas 12: Mengenal Teks Kritik dan Esai

Materi Bahasa Indonesia Kelas 12: Apa itu kritik dan pengertian esai.

Halo Pahamifren, pernahkah kamu merasa ingin mengomentari sesuatu? Misalnya saat membaca novel atau menonton film, kamu mungkin punya penilaian tersendiri terhadap alur atau tema yang disajikan. Nah, penilaian tersebut dapat digolongkan sebagai kritik dan esai. Apa itu kritik dan esai?

Pada Materi Bahasa Indonesia Kelas 12 ini, Mipi mau mengajak kamu untuk membahas lebih jauh tentang apa yang dimaksud dengan kritik dan pengertian essay, beserta contohnya. Simak artikel ini sampai selesai ya!

Apa itu Kritik?

Kritik dapat dikatakan sebagai analisis mendalam terhadap sebuah karya menggunakan kajian teori untuk memberikan penilaian, interpretasi, atau pengamatan mengenai karya tersebut.

Karena berupa penilaian, teks kritik bertujuan untuk menjelaskan kelebihan dan kekurangan karya, sekaligus memberikan masukan atau solusi bagi pencipta karya tersebut. Umumnya, karya yang paling banyak dikritik berupa karya seni seperti film, sastra, musik, lukisan, tarian, hingga drama. 

Apa itu kritik? Bagaimana cara menyusunnya? Apa pengertian esai yang kamu ketahui?

Pengertian Esai

Sedangkan, pengertian esai adalah karangan prosa yang berisi pandangan pribadi penulis mengenai sebuah objek atau fenomena. Jadi, teks esai tak hanya digunakan untuk membahas objek, seperti sebuah karya, melainkan juga dapat digunakan untuk membahas berbagai fenomena, seperti bahasa, budaya, politik, agama, dan lain sebagainya. 

Perbedaan Kritik dan Esai

Kritik dan esai dibedakan berdasarkan dua hal, yaitu berdasarkan pengetahuan yang disajikan dan berdasarkan pandangan penulisnya. Kalau berdasarkan pengetahuan yang disajikan, perbedaan kritik dan esai adalah sebagai berikut:

  • Objek kajian kritik adalah sebuah karya, sementara objek kajian esai adalah karya atau fenomena.
  • Dalam kritik terdapat deskripsi karya berupa sinopsis atau ringkasan karya yang dibahas, sementara esai tidak menyajikan sinopsis atau ringkasan objek atau fenomena yang dibahas.
  • Kritik menyajikan data objektif, sementara esai tidak selalu membutuhkan data objektif.

Nah, berdasarkan sudut pandang penulisnya, perbedaan kritik dan esai adalah sebagai berikut: 

  • Dalam kritik, penilaian pada karya dilakukan secara objektif dan disertai data serta alasan yang logis. Sementara pada esai, penilaian dilakukan dengan subjektif alias menurut pendapat pribadi penulis esai.
  • Penilaian karya dalam sebuah kritik dilakukan dengan menggunakan kajian teori yang sudah mapan, misalnya berdasarkan teori postmodernisme atau teori feminisme. Sementara pada esai, penilaiannya jarang mencantumkan kajian teori.
  • Kritik menyajikan penilaian sebuah karya secara utuh dan menyeluruh, sementara esai hanya membahas hal-hal yang menarik dari sebuah objek atau fenomena, berdasarkan pengamatan atau pandangan penulis. Sekalipun tidak membahas sebuah objek atau fenomena secara menyeluruh, hal-hal yang menarik pengamatan atau pandangan penulis esai tetap dilakukan secara utuh.

Menyusun Kritik 

Sampai di sini, sudah paham kan tentang apa yang dimaksud dengan kritik? Jadi, saat kamu ingin menyampaikan kritik, ada beberapa prinsip penting yang harus kamu perhatikan. Terutama prinsip yang berkaitan dengan karakter masing-masing teks tersebut. Dalam menyusun sebuah teks kritik, prinsip-prinsip yang perlu kamu perhatikan adalah sebagai berikut:

  • Kamu harus benar-benar membaca atau menonton atau mengamati karya yang hendak kamu kritik. Hal ini penting dilakukan, agar interpretasi dan penilaian kamu terhadap karya tersebut utuh.
  • Bekali diri kamu dengan pengetahuan mengenai karya yang hendak kamu kritik.
  • Kamu harus mengungkapkan kelebihan dan/atau kekurangan karya yang kamu kritik, serta memberikan solusi atau masukan bagi pencipta karya yang kamu kritik.
  • Saat menulis kritik, kamu harus bersikap objektif.
  • Kamu harus mengumpulkan data-data penunjang dan alasan logis yang dapat mendukung interpretasi dan penilaian yang kamu berikan terhadap karya yang kamu kritik.
  • Bila perlu, kamu harus menggunakan kajian teori yang relevan untuk mendukung penilaian kamu.

Menyusun Esai

Sementara dalam menyusun sebuah teks esai, prinsip-prinsip yang perlu kamu perhatikan adalah sebagai berikut:

  • Kamu harus jeli dalam menemukan aspek-aspek menarik dari sebuah objek atau fenomena yang kamu bahas, yang seringkali luput dari perhatian orang lain.
  • Bekali diri kamu dengan pengetahuan mengenai aspek-aspek menarik dari objek atau fenomena yang hendak kamu bahas.
  • Gunakan argumen yang logis saat kamu membahas aspek menarik dari sebuah objek atau fenomena, yang dapat diterima oleh pembaca.
  • Tulis esai kamu dalam bahasa yang mengalir agar teks esai kamu menarik untuk dibaca.
  • Gunakan gaya bahasa yang khas untuk membedakan teks esai kamu dengan penulis esai lainnya.

Struktur Kritik dan Esai

Apa yang dimaksud dengan kritik? Apa itu kritik dan bagaimana cara menyusunnya?

Berdasarkan strukturnya, kritik dan esai tergolong dalam teks eksposisi. Oleh karena itu, struktur kritik dan esai adalah sebagai berikut:

Tesis

Tesis merupakan pendapat atau opini umum berupa pengenalan atau deskripsi karya dalam sebuah teks kritik atau pengenalan dan definisi umum dalam sebuah teks esai. 

Rangkaian Argumen

Rangkaian argumen merupakan bagian dari teks kritik atau teks esai yang berisi pendapat penulis sebagai penjelasan khusus dari teks umum yang sudah dipaparkan sebelumnya. Dalam teks kritik, bagian ini banyak memuat data, fakta, dan teori yang teruji untuk mendukung argumen penulis. Sementara dalam teks esai, pada bagian ini tidak akan ada banyak fakta atau data karena argumen penulis biasanya masih memiliki hipotesis baru.

Penegasan Ulang

Bagian penegasan ulang dalam teks kritik dan teks esai merupakan perumusan kembali secara ringkas mengenai tesis dan berbagai argumen yang telah disampaikan penulis pada dua bagian sebelumnya. Penegasan ulang ini dilakukan untuk menyilangkan kembali antara teks awal dan rangkaian argumen penulis menjadi kesatuan ide utuh yang dapat dicerna oleh baik oleh pembaca. 

Pada teks kritik, bagian ini juga dapat berisi penilaian akhir dan saran konkret penulis mengenai karya yang dibahasnya. Sementara dalam teks esai biasanya pada bagian ini akan memuat solusi alternatif yang dapat menyelesaikan permasalahan yang dibahas.

Kaidah Kebahasaan Kritik dan Esai

Dalam teks kritik dan teks esai terdapat kaidah kebahasaan yang khas. Kaidah kebahasaan tersebut adalah sebagai berikut:

  • Menggunakan pernyataan-pernyataan persuasif. Misalnya, dalam kritik kamu akan menemukan kalimat seperti “Bukankah sebaiknya alur linear lebih baik digunakan dalam cerita seperti ini?” Sementara dalam esai, contohnya adalah “Lebih baik mencegah daripada mengobati.
  • Banyak menyisipkan pernyataan berupa fakta untuk mendukung dan membuktikan kebenaran argumentasi penulis. Biasanya penulis akan mengutip pendapat ahli atau mencantumkan data resmi dari penelitian yang berkaitan dengan topik yang dibahasnya. Misalnya, dalam kritik karya sastra, penulis mengutip ahli filsafat dalam analisanya atau dalam teks esai, penulis mengutip data yang sudah dihimpun oleh pihak berwenang mengenai kondisi COVID-19 saat ini di Indonesia.
  • Banyak menggunakan ungkapan dan pernyataan yang bersifat mengomentari atau menilai. Misalnya, dalam teks kritik sastra penulis memuji kemampuan pengarang dalam mewacanakan tema yang diangkat dalam novelnya. Sementara dalam teks esai, contohnya adalah “Sepertinya pemerintah masih belum serius menangani kasus COVID-19 yang semakin meningkat di Indonesia.”
  • Banyak menggunakan istilah teknis yang berkaitan dengan topik yang sedang dibahas. Misalnya dalam kritik sastra terdapat beberapa istilah seperti stilistika, diksi, majas, konflik, alur alinear, dan lain sebagainya. Sementara dalam esai mengenai COVID-19 akan terdapat beberapa istilah seperti virus, COVID-19, mutasi virus, mahkota (crown) virus, vaksin, dan lain sebagainya.
  • Menggunakan kata kerja mental. Penggunaan kata kerja ini digunakan karena pada dasarnya teks kritik dan teks esai adalah teks eksposisi yang bersifat argumentatif. Contoh penggunaan kata kerja mental ini adalah memendam, mengidentifikasi, mengingatkan, menegaskan, menentukan, dan mengandalkan.

Nah, itulah pembahasan Materi Bahasa Indonesia Kelas 12 mengenai apa itu Kritik dan pengertian Esai. Semoga setelah kamu membaca artikel ini, kamu jadi lebih paham mengenai apa itu kritik dan apa itu esai, ya. 

Buat Pahamifren yang ingin mendapatkan akses materi belajar menarik lainnya, kamu bisa mengunduh aplikasi bimbingan belajar online Pahamify di sini.

Khusus buat kamu yang ingin mempersiapkan diri menghadapi UTBK, kamu bisa mengikuti try out online gratis dari Pahamify di tautan ini. Nah, bagi Pahamifren yang sedang ngambis buat masuk Universitas Indonesia, kamu bisa bergabung bersama Paket Simak UI dari Pahamify.

Ada berbagai latihan soal Simak UI yang lengkap dengan pembahasan dan prediksi Simak UI 2021. Lihat informasi lengkapnya di link ini ya.

Jangan lupa juga untuk melihat informasi promo menarik lainnya di https://pahamify.com/promo/.

Penulis: Salman Hakim Darwadi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *