Close

June 18, 2019

Menguap Bisa Menular, Benar Enggak, Sih?

Katanya, menguap itu bisa menular. Jadi kalau ada orang yang menguap di dekat kalian, kalian juga bisa ikut menguap.

Tapi benar enggak sih menguap itu menular. Atau jangan-jangan malah cuma mitos?

Menurut sebuah artikel dalam jurnal Cell yang diterbitkan tahun 2017, contagious yawn atau menguap yang menular ternyata bukan mitos. Fenomena ini disebut sebagai echophenomena, yang artinya imitasi dari orang lain.

Dalam jurnal tersebut, peneliti dari University of Nottingham riset pada 36 orang dewasa. Mereka diminta untuk menonton video orang yang sedang menguap sementara aktivitas otak mereka dipantau dengan menggunakan transcranial magnetic stimulation (TMS).

Ilustrasi Menguap (Foto: Image by Марина Вельможко from Pixabay)

Penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungannya antara aktivitas di bagian otak yang disebut korteks motorik. Semakin aktif bagian ini, semakin besar kemungkinan seseorang ‘tertular’ menguap.

Selain membuktikan kalau menguap bisa menular, penelitian ini juga membuktikan kalau menahan menguap justru akan membuat keinginan untuk menguap semakin besar.

Ternyata, bukan cuma manusia loh yang bisa ‘tertular’ keinginan untuk menguap. Menguap pada hewan seperti anjing dan simpanse juga bisa menular.

Ilustrasi Menguap (Foto: Image by JacLou DL from Pixabay)

Penelitian menarik lain soal menguap menunjukkan kalau suhu juga bisa menentukan seberapa sering kita menguap. Peserta penelitian yang dipublikasikan di Physiology and Behaviour ini diminta untuk menaruh kompres dingin (4 derajat Celcius), hangat (22 derajat Celcius), dan panas (46 derajat Celcius) di sekitar pembuluh darah karotis, pembuluh darah yang menghubungkan dari kepala ke leher.

Saat menggunakan kompres dingin, keinginan untuk menguap ternyata lebih sedikit dibandingkan saat menggunakan kompres panas.


Download Aplikasi belajar Pahamify di Google Play dan Apple App Store

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *