Close

December 10, 2019

Kimia Kelas X IPA: Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

larutan elektrolit dan non elektrolit

Kalau kamu ke pasar, pasti pernah dong liat ikan yang dijual? Biasanya keliatan segar banget. Rata-rata ikan yang kamu lihat itu asalnya dari laut. Penangkapannya dilakukan oleh para nelayan tentunya menggunakan alat-alat yang pastinya aman untuk para ikan, biar ikannya juga sehat. Tapi tahukah kamu? Sayangnya, ada beberapa nelayan yang nakal karena menggunakan alat setrum untuk menangkap ikan.

Seperti yang dilansir Republika, hingga saat ini praktek penangkapan ikan menggunakan alat setrum masih kerap dilakukan. Padahal, sesuai hukum yang berlaku, oknum yang melakukan hal ini bisa dapat ancaman pidana penjara selama enam tahun serta denda maksimal Rp1,2 miliar. Ngeri banget ya?

Alat setrum yang nelayan-nelayan nakal gunakan itu cukup unik. Alat-alat tersebut tidak langsung menyentuh tubuh ikan di sekitarnya. Alat setrumnya hanya masuk ke air tapi kalau digunakan bisa menyebabkan ikan-ikan di sekitarnya langsung mati. Hal ini disebabkan karena air laut merupakan larutan penghantar listrik. Air laut bisa menghantarkan arus listrik karena didalamnya mengandung ion-ion kayak Na plus, Cl min, Mg 2+, dan ion-ion lain.

Dilihat dari daya hantarnya, larutan dibagi jadi 2 macam, larutan elektrolit dan nonelektrolit. Larutan elektrolit itu larutan yang pelarutnya air dan bisa menghantarkan arus listrik, contohnya air laut tadi. Sedangkan larutan nonelektrolit itu larutan yang tidak bisa menghantarkan arus listrik. Salah satu contohnya, larutan gula.

Menurut Svante August Arrhenius, ilmuwan asal Swedia, larutan elektrolit bisa menghantarkan listrik karena mengandung ion-ion yang bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantarkan listrik lewat larutan. Kayak di air laut tadi. Ion-ion yang ada di air laut menghantarkan listrik dari alat setrum ke ikan. Jadi walaupun ikannya tidak kena langsung dengan alat setrum, ikannya tetap bisa mati.

Tapi, tidak semua zat bisa menghasilkan ion. Bisa tidaknya suatu zat menghasilkan ion dilihat dari jenis ikatannya. Zat yang punya ikatan ion, atau senyawa ion, dan ikatan kovalen polar atau senyawa kovalen polar, bisa menghasilkan ion-ion. Contoh dari senyawa kovalen itu asam klorida atau HCl dan contoh dari senyawa ion itu larutan garam atau NaCl.

Ketika garam di dapur kamu masih dalam bentuk padat, ion-ion yang terkandung tidak dapat bergerak bebas karena Na plus dan Cl min masih terikat. Jadi garam yang ada di dapur kamu itu tidak bisa menghantarkan listrik. Akan berbeda ketika garam tersebut kamu larutkan ke dalam air. Ion yang terkandung dapat bergerak bebas, sehingga dapat menghantarkan listrik.

Selain senyawa ion, yang bisa menghantarkan listrik adalah senyawa kovalen polar dalam bentuk larutan. Tapi, senyawa kovalen polar dalam bentuk lelehan tidak bisa menghantarkan listrik. Hal ini disebabkan karena senyawa kovalen polar itu terdiri dari molekul netral bukan ion. Lelehan senyawa ini tidak bisa menghantarkan listrik karena tidak ada ionnya.

Tapi, tidak semua senyawa kovalen polar bisa menghasilkan ion jika dilarutkan dalam air. Contohnya larutan gula. Gula yang dilarutkan dalam air tidak bisa menghasilkan ion. Jadi, larutan ini ga bisa menghantarkan listrik.

Masih banyak bahasan seputar Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit yang masih belum dijelaskan. Kamu bisa mendapatkan penjelasan lengkap kalo kamu download dan langganan aplikasi belajar Pahamify. Di situ kamu bakal mendapatkan penjelasan lebih lengkap mengenai bab ini. Bahkan, kamu bisa lihat bagaimana percobaan alat penguji elektrolit sederhana. Jadi, yuk download Pahamify sekarang juga di Google Play Store dan Apple App Store.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *