Close

August 2, 2020

Teknik Belajar Berdasarkan Neurosains Terkini: Kenapa Belajar Gak Paham-Paham?

Teknik Belajar berdasarkan neurosains terkini

Kamu pernah gak sih ngerasa udah susah-susah belajar, tapi kamu gak paham-paham juga materi pelajaran yang sedang kamu pelajari? Padahal kamu udah berhasil meningkatkan motivasi belajar kamu buat memahami materi pelajaran tersebut. Terus besoknya juga mau ujian materi pelajaran yang susah banget kamu pahami ini. Aduh, kalau udah begini, yang ada kamu jadi frustasi, males lanjutin belajar, dan masa bodo amat sama ujian besok. Kacau banget, ya?

Tapi tenang, kamu jangan panik dulu. Kali ini Pahamify mau bahas metode belajar yang bisa kamu gunakan untuk mengatasi masalah yang mungkin sering kamu hadapi ini, berdasarkan utas Twitter Kak Fikri pada tanggal 11 Maret 2020 kemarin. Dalam utasnya tersebut, Kak Fikri mengingatkan kalau selama ini kita paham tugas kita sebagai pelajar adalah harus terus rajin belajar, tapi masalahnya selama ini kita tidak pernah merenungkan bagaimana cara belajar yang efektif.

Dari situ Kak Fikri menyimpulkan, bisa jadi kesulitan kita dalam memahami materi pelajaran yang sedang kita pelajari itu memang karena kita belum menemukan cara belajar yang efektif untuk diri kita sendiri. Kalau kita belajar mati-matian, tapi metode belajar yang kita gunakan tidak cocok sama kita, ya, hasilnya kita akan tetap kesulitan memahami materi pelajaran yang sedang kita pelajari. Ibaratnya kayak kita mau buka sekrup minus dengan obeng plus. Hasilnya, ya, nihil. Karena mau dipaksa bagaimanapun, sekrup minus tersebut tidak akan terbuka dengan obeng plus.

Kita bisa menyimpulkan kalau ada dua masalah yang mesti kita hadapi untuk mengatasi kesulitan belajar kita, yaitu menemukan cara belajar yang efektif dan menemukan cara untuk membentuk kebiasaan belajar kita.

Kak Fikri sendiri mengaku kalau dulu ia juga mesti berjuang banget untuk mengerti cara belajar efektif. Selain itu, salah satu senior Kak Fikri yang suka ngasih tutorial pas kuliah juga pernah curhat sama Kak Fikri kalau sebenernya banyak orang yang udah ngerti cara belajar yang efektif untuk dirinya sendiri, tapi masih kesulitan menemukan cara untuk membentuk kebiasaan belajar. Dari pengalaman Kak Fikri yang ia bagikan dalam utasnya, kita bisa menyimpulkan kalau ada dua masalah yang mesti kita hadapi untuk mengatasi kesulitan belajar kita, yaitu menemukan cara belajar yang efektif dan menemukan cara untuk membentuk kebiasaan belajar kita. 

Bertahun-tahun setelahnya, Kak Fikri akhirnya menyadari bawah sekalipun setiap orang mungkin punya gaya atau kecenderungan belajar yang berbeda, tapi sebenarnya ada metode belajar yang secara umum bisa berlaku untuk setiap orang. Untuk menemukan metode belajar yang secara umum bisa berlaku untuk setiap orang ini, Kak Fikri akhirnya jadi baca banyak buku dan jurnal untuk menemukan formula “Bagaimana, sih, belajar yang efektif?”.

Dari perjuangannya mencari formula tersebut, Kak Fikri akhirnya bisa merumuskan metode belajar praktis yang gampang diingat mengenai cara belajar yang efektif, yang secara umum bisa berlaku untuk semua orang dan sekaligus bisa membantu membangun kebiasaan belajar kita. Ia memetakan rumusan metode belajar praktis tersebut menjadi PAHAMI: Petakan, Alami, Hubungkan, Aplikasikan, Monitoring, Iterasi.

Gimana cara PAHAMI ini bekerja? Kita bahas satu-satu, ya.

Petakan

Hal pertama yang mesti kamu lakukan dalam metode PAHAMI ini adalah kamu mesti memetakan dulu kemampuan kamu sudah sejauh mana, apa saja target kamu, dan materi-materi pelajaran apa saja yang harus kamu pelajari terlebih dahulu. Jadi, kalau kamu merasa udah ketinggalan materi mata pelajaran tertentu, maka kamu harus balik dulu ke materi sebelumnya sampai kamu dapat menguasai 90% dari materi pelajaran tersebut.

Inget rumusnya, ya. Kamu mesti menguasai 90% materi sebelumnya yang berkaitan dengan materi yang sedang atau mau kamu pelajari. Contohnya, kalau kamu belajar matrix soal cerita mengenai sistem persamaan linier, maka kamu harus paham dulu sistem persamaan linearnya. Selain itu, kamu juga mesti inget kalau kamu harus memiliki gambaran materi apa saja yang akan kamu pelajari. Minimal, kamu baca dulu daftar isi buku pelajaran kamu supaya otak kamu bisa mengantisipasi materi-materi pelajaran apa aja yang mesti kamu pelajari dan pahami.

Alami

Kalau selama ini kamu belajar atau baca buku, tapi materi yang kamu pelajari atau baca tersebut enggak masuk-masuk ke otak kamu, itu artinya kamu enggak sadar, enggak aktif, dan enggak mengalami belajar itu dari pengalaman. Pengalaman itu hanya bisa terjadi kalau kita fokus memperhatikan materi yang sedang kita pelajari. 

Jadi bagaimana caranya supaya kamu bisa fokus memperhatikan materi pelajaran yang sedang kamu pelajari? Coba, deh, kamu inget-inget saat kamu sedang mendengarkan penjelasan temen atau saat kamu sedang nonton video, kamu mesti fokus ngedengerin supaya kamu bisa menyerap ilmu yang diterangkan temen kamu atau yang sedang kamu tonton. Nah, ini baru namanya metode pembelajaran pasif yang efektif. 

Setelah kamu memahami metode pembelajaran pasif yang efektif tersebut, kamu juga harus menggunakan metode pembelajaran aktif. Misalnya, dengan membuat rangkuman, latihan mengerjakan soal-soal, tebak-tebakan flashcard, atau menguji pemahaman kamu dengan menerangkan materi pelajaran yang sudah kamu pelajari ke temen kamu.

Hubungkan

Otak kita ini sebenernya hanyalah kumpulan sirkuit neuron (sel syaraf). Jadi sebenarnya pada saat kita berpikir, jalur sel syaraf yang satu sedang dihubungkan atau disambungkan dengan jalur sel-sel syaraf yang lain. Oleh karena itu, kita harus mencari hubungan antara sirkuit lama (pengetahuan yang sudah kita miliki) dengan sirkuit baru (pengetahuan yang sedang dipelajari).

Makanya kita harus merapikan pengetahuan kita dengan mengaitkan satu pengetahuan atau konsep baru dengan pengetahuan-pengetahuan atau konsep-konsep yang sudah kita miliki sebelumnya. Berkaitan dengan ini, Kak Fikri mengingatkan kalau konsep pemetaan pikiran (mind mapping) bekerja dengan baik karena memaksa otak kita untuk menata informasi baru dengan informasi yang kita miliki. Tapi kamu gak harus selalu bikin pemetaan pikiran untuk menata ingatan kamu akan materi pelajaran yang sedang kamu pelajari, kok.

Kamu hanya harus dengan sadar mencari apa hubungan materi pelajaran yang baru kamu pelajari dengan materi yang sudah kamu pelajari sebelumnya. Kamu bahkan tidak perlu mengaitkan materi pelajaran baru tersebut dengan materi pelajaran lama, tapi bisa juga dengan mengaitkannya dengan hal-hal yang bisa bikin kamu keinget materi tersebut. Contohnya, saat kamu lagi belajar materi pelajaran sejarah mengenai Revolusi Prancis, kamu inget sama serial atau film kerajaan Eropa pada abad ke-18.

Intinya, harus ada suatu hal yang bisa membuat kamu inget sama materi pelajaran yang sedang kamu pelajari tersebut. Kamu juga bisa mengaitkan materi pelajaran yang sedang kamu pelajari dengan suasana hati atau suasana belajar kamu. Kak Fikri mencontohkan kalau ia jadi ingat kalau besok ia akan kuliah mata kuliah Medan Elektromanetik saat ia sedang menonton film Korea yang berjudul Humming. Nah, konten film Humming inilah yang mengaktifkan ingatan Kak Fikri kalau ia besok akan kuliah mata kuliah Medan Elektromagnetik.

Di sinilah rahasianya pemahaman dan ingatan jangka panjang. Kamu harus mendapatkan AHA! moment. Bayangkan kamu sedang mencoba mengingat sesuatu, setelah sekian lama kamu mengingat, akhirnya kamu ingat juga. Nah, pas lagi belajar juga harus ada momen ini. Supaya pas kamu lagi mengingat, pikiran kamu akan tahu harus mencari ingatan tersebut di mana.

Aplikasikan

Nah jadi sudah terbayang, ya, bagaimana kalau hubungan atau jalur di pikiran itu penting? Hubungan antar sirkuit neuron tersebut akan jadi lebih kuat (ibarat jalan, sudah jadi jalan tol) kalau ia diterapkan dan digunakan terus-menerus. Intinya, materi pelajaran tersebut mesti diinget-inget dan dipraktikkan! 

Bagaimana cara mempraktikkan pengetahuan kamu mengenai materi pelajaran yang baru kamu ingat? Menurut Kak Fikri, ya, caranya mirip dengan yang Alami tadi, alias belajar aktif. Bisa diaplikasikan dengan latihan soal dengan variasi yang lain. Atau kamu juga bisa menggunakan satu materi pelajaran yang sudah kamu pelajari untuk mempelajari materi pelajaran lain. Misalnya, kalau kamu udah paham konsep gravitasi, kamu bisa menggunakan analoginya untuk mempelajari konsep ekonomi.

Niatnya adalah bagaimana kamu mencoba menerapkan materi pelajaran yang sudah kamu pelajari dan pahami ke situasi baru atau pada permasalahan yang ada di dunia nyata. Karena dengan cara demikian, baru yang namanya Higher Order Thinking Skills (HOTS) itu terjadi pada diri kita. Dan itu gak harus serius dan masuk akal. Contohnya bisa kamu tonton di video Youtube Kak Fikri yang satu ini:

Monitoring

Nah, setelah keempat tahap tadi sudah kamu lakukan, kamu harus terus memonitor proses belajar kamu. Kamu harus memeriksa lagi apakah semua materi pelajaran yang mesti kamu pelajari sudah selesai kamu pelajari dan pahami atau belum? Udah ke-checklist semua atau belum? Terus kamu masih inget materi-materi pelajaran yang lama atau enggak? Semua proses monitoring ini akan kembali ke P awal, alias Pahami. Apakah semua sudah sesuai dengan target dan materi yang kamu petakan atau belum?

Selain itu kamu juga harus ingat untuk memonitor kondisi diri kamu sendiri. Kalau kamu sudah merasa lelah saat belajar, ya, kamu mesti istirahat dulu. Kalau punggung atau pinggang kerasa pegel, ya, kamu mesti rebahan dulu. Kalau ngantuk, tidur. Kalau badan kamu udah berasa enak lagi dan energi kamu udah keisi lagi, baru deh kamu geber lagi belajarnya. Kenapa ini penting? Karena pada saat kamu istirahat, sebenernya otak kamu juga lagi belajar. Dan pada saat kamu tidur, sambungan sirkuit neuron di otak kamu juga lagi diperkuat.

Iterasi

Ini proses terakhir, tapi sangat penting. Iterasi itu artinya perulangan. Nah, yang mesti kamu lakukan di tahap ini, kamu mesti mengulang siklus PAHAM. Kalau kamu sudah Petakan, Alami, Hubungkan, Aplikasikan, dan Monitoring, kamu mesti mengulang semua proses tersebut. Kamu petakan lagi materi-materi apa saja yang mesti kamu pelajari berikutnya dan lakukan semua proses PAHAM untuk materi-materi tersebut. Kamu lakukan terus berulang-ulang sampai metode belajar ini jadi kebiasaan kamu. Sebagai pamungkas, Kak Fikri mengingatkan practice makes perfect, jika latihan atau metode belajarnya sudah benar.

Nah, sekarang kamu udah tahu kan metode belajar yang bisa kamu gunakan untuk mengatasi masalah saat kamu sudah susah payah belajar, tapi gak paham-paham. Semoga artikel yang berdasarkan utas Twitter Kak Fikri ini bisa membantu proses belajar kamu jadi efektif sekaligus membantu membangun kebiasaan belajar kamu, ya. 

Metode belajar PAHAMI dari Kak Fikri ini sudah diterapkan juga dalam semua fitur yang ada di Pahamify. Sekarang kamu juga jadi paham kenapa nama aplikasinya Pahamify, kan? Ini dilakukan karena memang Pahamify ingin saat kalian menggunakan semua fitur aplikasi Pahamify, kamu semua bisa paham semua materi pelajaran yang sedang kamu pelajari bersama Pahamify. Jadi tunggu apalagi? Buruan kamu unduh aplikasi Pahamify! Biar proses belajar kamu jadi efektif dengan cara-cara yang seru dan mengasyikkan ala Pahamify.

Apalagi kita lagi ada promo diskon paket belajar hingga 90%. setelah berlangganan, kamu bisa mengakses berbagai fitur, seperti video pembelajaran, rangkuman, flashcard, quiz, kisi-kisi materi ulangan, video tips belajar sampai info mengenai kampus impian kamu.

Promo ini berlaku sampai 10 Agustus 2020, loh. Jadi, buruan unduh aplikasi Pahamify sekarang juga!

Penulis: Salman Hakim Darwadi


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *