Siapkan diri untuk Pendaftaran SNMPTN dari Sekarang!
Pendaftaran SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) tidak bisa dilakukan asal-asalan, Pahamifren! Ada berbagai tahapan yang harus kamu ikuti. Mulai dari pembuatan akun LTMPT, pengisian PDSS, hingga memilih jurusan kuliah.
Maka dari itu, sebelum mendaftar, ada baiknya kamu melakukan persiapan terlebih dahulu. Jangan sampai kamu melakukan kesalahan kecil yang berpengaruh pada status kepesertaanmu di SNMPTN.
Kali ini, Mipi bakal membagikan kesalahan-kesalahan umum yang sering dilakukan peserta saat pendaftaran SNMPTN. Kalau kamu tidak mau proses pendaftaran SNMPTN terhambat, atau bahkan gagal karena kesalahan ini, simak pembahasannya sampai selesai, ya.
Kesalahan yang Sering Dilakukan Peserta saat Pendaftaran SNMPTN
Mencermati cara daftar SNMPTN dengan baik menjadi salah satu kunci agar pendaftaranmu berjalan lancar. Selain itu, hindari juga kesalahan sekecil apa pun yang bisa memengaruhi peluang lolos SNMPTN. Berikut telah Mipi rangkum 5 kesalahan peserta saat pendaftaran SNMPTN. Apa saja itu?
Salah Mengisi Data
Pengisian data merupakan tahapan penting saat mendaftar SNMPTN. Sayangnya, tahapan ini sering kali dianggap sepele oleh sebagian siswa. Masih banyak siswa tidak lolos SNMPTN bukan karena nilai rapor rendah, melainkan terjadinya kesalahan saat mengisi data. Akibatnya, data yang tercantum tidak valid.
Adapun jenis data yang dibutuhkan saat pendaftaran meliputi identitas diri, NISN, NPSN, nilai rapor di PDSS, dan data lainnya terkait jurusan maupun PTN. Kesalahan dalam pengisian data SNMPTN tersebut dapat memengaruhi status pendaftaran kamu, Pahamifren.
Solusi menghindari kesalahan ini yaitu mencari tahu jenis dokumen yang diperlukan sejak jauh-jauh hari. Jangan lupa melakukan verifikasi NISN dan password. Lengkapi data diri pada situs LTMPT dan cek kembali data tersebut hingga kamu yakin tidak ada data salah.
Salah Mengumpulkan Berkas
Berkaitan dengan poin sebelumnya, kesalahan dalam pengumpulan berkas untuk daftar kuliah juga sering terjadi. Contohnya, salah satu syarat SNMPTN yaitu melampirkan foto formal saat mendaftar, tapi kamu malah menggunakan foto nonformal dengan format yang tidak sesuai. Kesalahan seperti itu cukup fatal, ya.
Mulai sekarang, pahami syarat maupun cara daftar SNMPTN yang ditetapkan LTMPT. Apabila menemukan kendala saat mendaftar, ada baiknya kamu menanyakan ke pihak sekolah atau panitia penyelenggara guna menjaga kelancaran pendaftaran.
Asal Pilih Jurusan
Satu dari sekian banyak cara memaksimalkan peluang SNMPTN yaitu tidak asal-asalan menentukan pilihan jurusan kuliah. Alangkah baiknya kamu memilih jurusan sesuai minat dan bakatmu. Kemudian, pertimbangkan daya tampung serta keketatan persaingan jurusannya.
Kalau nilai rapor kamu tidak begitu bagus, jangan langsung minder. Biasanya, peserta SNMPTN yang kurang percaya diri dengan rapornya sering memilih jurusan sepi peminat, meski jurusan tersebut kurang disukai. Hal tersebut bukan solusi tepat, Pahamifren.
Kuncinya, pilih jurusan kuliah yang memang kamu inginkan agar kamu tidak menyesal apabila diterima SNMPTN nanti. Perlu diingat, kamu akan menjalani kuliah dalam waktu sekitar 4 tahun. Tentu bukan waktu singkat jika kamu harus terjebak di jurusan yang tidak kamu minati.
Nah, untuk menyiasati pilihan jurusan kuliah ini, kamu dapat melakukan riset mendalam. Cari informasi kampus, jurusan, prospek karir, hingga kurikulum studi jurusan. Bekal informasi semacam ini membuatmu lebih matang saat mendaftar SNMPTN.
Tidak Mempertimbangkan Nilai Rapor
Penilaian SNMPTN dilakukan berdasarkan nilai rapor siswa. Oleh karena itu, penting mempertimbangkan rata-rata nilai rapor SNMPTN sebelum melakukan pendaftaran untuk memaksimalkan peluang lolos.
Banyak peserta SNMPTN merasa nilai rapor kelas 12 sudah bagus, hingga akhirnya mereka percaya diri memilih jurusan favorit dengan tingkat persaingan ketat, tanpa mempertimbangkan nilai rapor kelas-kelas sebelumnya. Padahal, nilai rapor yang menjadi penilaian SNMPTN adalah nilai kelas 10, 11, dan 12.
Selain itu, meskipun kamu menganggap nilai rapormu sudah bagus, belum tentu kamu berada di peringkat aman saat masuk jurusan pilihan. Sebab, peminat jurusan tersebut bukan hanya dari siswa di sekolahmu, melainkan dari siswa seluruh Indonesia.
Sebagai solusinya, ada baiknya kamu menganalisis rapor guna memprediksi peluang kelolosanmu. Jika nilai rapor kamu konsisten naik dan memiliki rata-rata yang tinggi, tidak ada salahnya mencoba jurusan favorit. Namun, apabila rapormu biasa-biasa saja, memilih jurusan dengan keketatan persaingan aman menjadi strategi tepat.
Mendaftar Mendekati Deadline
Banyak peserta SNMPTN yang sering mengulur waktu mendaftar. Umumnya, waktu pendaftaran terbuang hanya untuk berpikir memilih jurusan dan PTN seperti apa. Padahal, pertimbangan tersebut bisa dilakukan jauh-jauh hari sebelum masa pendaftaran tiba.
Apabila tidak memungkinkan mendaftar saat awal pendaftaran dibuka, misalnya karena masih mengurus administrasi, tetap usahakan tidak mendaftar mendekati batas waktu. Ketika mendaftar mendekati deadline, kamu bisa panik dan terburu-buru sehingga berpotensi melakukan banyak kesalahan.
Selain itu, kamu jadi tidak bisa menghindari kendala teknis yang mungkin terjadi mendekati deadline, contohnya server down. Kalau sudah begitu, tidak ada hari lain yang menjadi kesempatan kedua karena waktu pendaftaran telah berakhir. Sayang banget kan? Maka dari itu, sebaiknya kamu mendaftar paling lambat lima hari setelah pendaftaran dibuka.
Itulah kesalahan-kesalahan yang sebaiknya dihindari saat pendaftaran SNMPTN. Semoga ulasan ini dapat memaksimalkan persiapanmu menghadapi SNMPTN, ya. Agar persiapan lebih maksimal, curi start belajar dari sekarang!
Kamu bisa menggunakan aplikasi belajar online Pahamify sebagai teman belajarmu. Tersedia ribuan video pembelajaran beranimasi, bank soal SMA, try out online, serta kelas online yang siap membuat belajar lebih seru dan optimal. Yuk, kejar SNMPTN bareng Pahamify! Download aplikasinya di link ini sekarang.