Halo, Pahamifren, pernah membaca atau mendengar cerita singkat yang berisi sindiran tentang fenomena tertentu? Kalau sudah pernah, artinya kamu sudah mengenal teks anekdot. Nah, pada Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 ini, Mipi mau mengajak kamu mengulas lebih jauh tentang materi Teks Anekdot. Yuk, baca artikel ini sampai selesai!
Sebelum lebih jauh, ada baiknya kalau kita bahas dulu pengertian teks anekdot. Jadi, anekdot merupakan sebuah cerita singkat yang lucu dan menghibur yang mungkin merupakan gambaran kejadian nyata atau sebenarnya. Anekdot bertujuan untuk menyindir atau mengkritik tokoh terkenal atau tokoh penting dan fenomena sosial tertentu.
Biasanya, tema yang diangkat bersifat umum, atau biasa terjadi di sekitar kita. Karena sindiran atau kritik tersebut disajikan dengan humor atau kisah lucu, anekdot dianggap sebagai medium sindiran atau kritik yang tidak kasar atau menyakiti. Kenapa anekdot disebut sebagai gambaran kejadian nyata atau sebenarnya?
Jadi begini, Pahamifren, pada mulanya anekdot berasal dari karya penulis biografi asal Palestina Prima atau Palestina 1 yang bernama Procopius dari Caesarea. Procopius yang merupakan penulis biografi Justinian 1, pernah membuat karya yang berjudul “Anekdot”, yang umumnya diterjemahkan sebagai “Memoar yang Tak Diterbitkan” atau “Kisah Rahasia”. Karya Procopius tersebut umumnya berisi kumpulan insiden singkat tentang kehidupan pribadi istana Bizantium.
Nah, sejak saat itu kejadian nyata atau sebenarnya dalam anekdot dijadikan landasan untuk menyajikan cerita singkat yang lucu dan menghibur masyarakat. Anekdot dianggap sebagai medium yang mampu menyajikan sindiran dan kritik dengan cara membuka dan mencela kejahatan dari sebuah sistem politik beserta pemimpinnya.
Misalnya, di masyarakat Uni Soviet yang berada di bawah rezim otoritarian pemimpin Uni Soviet, menggunakan anekdot sebagai cara untuk menertawakan kepribadian para pemimpin mereka.
Lambat laun, materi anekdot diterapkan ke dalam berbagai jenis humor di seluruh dunia. Hingga pada akhirnya, istilah anekdot pun mulai digunakan untuk mengacu kepada cerita humor pendek apa pun tanpa perlu berdasarkan kejadian nyata atau sebenarnya ataupun mengacu kepada biografi seseorang.
Kejadian nyata dalam anekdot, dijadikan landasan untuk menyajikan cerita singkat yang lucu dan menghibur dengan ditambahi unsur-unsur rekaan. Seiring waktu, tokoh, latar belakang tempat, dan latar belakang waktu sebuah anekdot bisa sepenuhnya hasil rekaan yang digunakan untuk menekankan kritik atau mengungkapkan kebenaran yang lebih umum dari cerita singkat tersebut.
Jadi, kita bisa menyimpulkan kalau batasan anekdot adalah semua cerita singkat atau pendek yang mengungkapkan sindiran atau kritik terhadap tokoh terkenal atau penting dan fenomena sosial tertentu dengan menggunakan humor.
Isi pokok dari anekdot itu sendiri adalah sindiran atau kritik yang diungkapkan dalam cerita singkat atau pendek tersebut. Sementara fungsi dari anekdot adalah sebagai hiburan atau intermezo yang menyindir atau mengkritik tokoh terkenal atau penting dengan fenomena sosial tertentu yang berkaitan dengan tokoh tersebut.
Berikut adalah pengertian anekdot menurut para ahli yang dapat membantu kamu lebih memahami materi teks anekdot kelas X:
Nah, agar pemahaman kamu mengenai materi teks anekdot semakin baik, kamu perlu mengetahui ciri-ciri teks anekdot. Berikut adalah ciri-ciri yang biasa terdapat dalam sebuah teks anekdot:
Agar kamu semakin menguasai materi teks anekdot, kamu juga perlu tahu struktur teks anekdot. Teks anekdot memiliki struktur sebagai berikut:
Setelah kamu mempelajari pengertian teks anekdot beserta ciri dan strukturnya, dalam materi anekdot kelas 10 ini, kamu perlu memahami juga kaidah bahasa teks anekdot. Kaidah bahasa dalam teks anekdot meliputi:
Teks anekdot dapat disajikan dalam dua bentuk, yaitu narasi dan dialog. Berikut adalah contoh teks anekdot berbentuk narasi:
Pada suatu malam, seorang anggota DPR sedang makan di sebuah rumah makan Padang. Tanpa sengaja, seorang pelayan yang sedang membawa piring lauk tersandung kaki meja di belakang meja anggota DPR tersebut sehingga kuah tunjang yang dibawanya tumpah ke baju anggota DPR tersebut. Sambil melotot, anggota DPR itu memaki pelayan tersebut, “Heh! Kamu enggak punya otak?! Lihat kemeja saya jadi kotor begini!” Sambil menundukkan kepalanya, pelayan tersebut menjawab, “Maaf, Pak. Kebetulan otaknya sudah habis dari tadi sore.”
Contoh teks anekdot berbentuk dialog berdasarkan bentuk narasi tadi adalah sebagai berikut:
Pada suatu malam, seorang anggota DPR sedang makan di sebuah rumah makan Padang. Tanpa sengaja, seorang pelayan yang sedang membawa piring lauk tersandung kaki meja di belakang meja anggota DPR tersebut sehingga kuah tunjang yang dibawanya tumpah ke baju anggota DPR tersebut.
Anggota DPR: “Heh! Kamu enggak punya otak?! Lihat kemeja saya jadi kotor begini!”
Pelayan: “Maaf, Pak. Kebetulan otaknya sudah habis dari tadi sore.”
Nah, itulah pembahasan Materi Teks Anekdot Bahasa Indonesia kelas 10. Semoga artikel ini menambah pemahaman kamu mengenai teks anekdot, ya, Pahamifren. Buat kamu yang ingin mendapatkan akses materi belajar menarik lainnya, kamu bisa mengunduh aplikasi bimbingan belajar online Pahamify di sini.
Khusus buat kamu yang lagi ngambis masuk PTN impian, kamu bisa mencoba fitur Live Class Pahamify dan latihan soal UTBK di fitur try out online gratis ini. Jangan lupa, cek juga informasi promo menarik lainnya di sini https://pahamify.com/paket-belajar/, ya.
Penulis: Salman Hakim Darwadi