Sejarah Voucher Diskon

Hayo siapa di antara Pahamifren yang suka belanja di e-commerce? Kalau kamu sering belanja di e-commerce, pasti kamu udah gak asing dengan yang namanya voucher diskon, dong? Keberadaan voucher diskon ini sangat menyenangkan, ya, Pahamifren. Dengan adanya voucher diskon tersebut, harga barang-barang yang kita suka jadi lebih terjangka, deh. Eh, tapi kamu udah tahu belum sejarah voucher diskon? Kalau belum, kita bahas bareng-bareng, yuk!

Berdasarkan sejarahnya, voucher berkembang dari kupon yang dikenal pada tahun 1980-an, Pahamifren. Dalam dunia marketing, kupon merupakan tiket atau dokumen yang dapat ditukarkan dengan diskon finansial atau potongan harga saat konsumen membeli sebuah produk. Kupon biasanya dikeluarkan oleh produsen barang kemasan atau oleh pengecer. Nah, kupon yang dikeluarkan produsen barang kemasan tersebut biasanya digunakan di toko-toko ritel sebagai bagian dari strategi promosi penjualan. Kupon-kupon tersebut didistribusikan secara luas melalui surat, surat kabar, majalah, amplop kupon, atau langsung dari pengecer.

Perusahaan pertama yang menggunakan kupon komersial sebagai bagian dari pemasaran produknya adalah Coca-Cola, Pahamifren. Perusahaan tersebut merilis lembaran kupon komersial produk mereka pada tahun 1887, berdasarkan ide dari Asa Griggs Candler, sang pendiri perusahaan Coca-Cola. Pada masa tersebut, Coca-Cola menyebarkan kupon komersial produk mereka melalui amplop kupon kepada konsumen potensial mereka serta melalui majalah. Kupon komersial Coca-Cola tersebut dapat ditukar oleh konsumen potensial mereka dengan sampel Coca-Cola gratis. Tercatat pada tahun 1913, Coca-Cola sudah menebus 8.500.000 kupon minuman gratis mereka. Luar biasa, ya, Pahamifren!

Setelah strategi pemasaran melalui kupon komersial tersebut berhasil memperkenalkan produk minuman mereka dan menjadikan mereka pemimpin perusahaan minuman ringan di Amerika, Coca-Cola kemudian mengubah strategi pemasaran mereka dengan mengganti kupon komersial dengan voucher diskon. Melalui voucher diskon tersebut, Coca-Cola memberikan harga yang sangat murah bagi masyarakat America untuk sebotol Coca, yaitu 5 sen. Strategi marketing Coca-Cola tersebut terbukti ampuh dalam meningkatkan penjualan produk minuman rungan mereka serta membuat perusahaan Coca-Cola semakin besar.

Strategi kupon dan diskon inilah yang kemudian menjadi asal mula konsep voucher diskon yang digunakan berbagai perusahaan di seluruh dunia. Diskon kemudian menjadi standar yang digunakan berbagai perusahaan, baik sebagai bagian dari promosi penjualan produk maupun untuk meningkatkan jumlah penjualan produk mereka. Voucher diskon juga pernah membantu masyarakat Amerika Serikat pada masa Great Depression (1929–1939) dalam mendapatkan bahan makanan serta kebutuhan lainnya dengan harga yang lebih terjangkau.

Namun, pada awal 1990-an, keberadaan voucher diskon cetak semakin menyusut. Tercatat tahun 1992, program diskon yang dilakukan berbagai perusahaan melalui voucher cetak di Amerika Serikat hanya terdapat 7.900.000. Penyusutan voucher diskon cetak ini terjadi karena kemunculan voucher diskon elektronik atau yang biasa disebut e-voucher. Nah, e-voucher inilah yang sering kamu temui saat kamu belanja di e-commerce, Pahamifren. E-voucher memiliki kelebihan yang tidak dimiliki voucher diskon cetak, yaitu dapat disebar melalui internet sehingga lebih ramah lingkungan.

Itu dia sejarah voucher diskon, Pahamifren. Menarik, ya! Nah, buat kamu yang kepingin ngedapetin voucher diskon Paket Belajar Seru dengan Pahamify, caranya gampang banget! Kamu tinggal unduh aplikasi Shopee di gadget kamu terus kamu bisa mengecek voucher diskon Paket Belajar Seru dengan Pahamify di sini. Voucher diskonnya sampai 20%, loh! Gimana? Menarik banget, bukan? Makanya buruan kamu cek aplikasi Shopee kamu dan manfaatin diskon Paket Belajar Seru dengan Pahamify sekarang juga!*

*waktu terbatas

Penulis: Salman Hakim Darwadi

Published by
Growth Team