Close

May 11, 2021

Cara Berpikir Positif dengan Memahami 3 Hukum Mental

Pahamifren, seperti yang kamu tahu, berpikir dan bersikap positif memberi pengaruh yang baik terhadap mental kita. Pentingnya berpikir positif ini bisa menumbuhkan motivasi belajar kamu dalam meraih impian. Pola pikir semacam ini juga dapat membuat kamu lebih menikmati hidup.

Akan tetapi, terlalu berpikir positif justru bisa membuat kamu bermalas-malasan, lho. Kamu jadi menganggap tujuan atau target belajarmu mudah tercapai sehingga kurang melakukan usaha. Nah, kali ini Mipi mau membahas cara berpikir positif tepat porsi, berdasarkan cuitan Twitter Kak Fikri dengan memahami 3 hukum mental. Tiga hukum mental tersebut bisa menjadi cara berpikir positif secara proporsional yang bisa kamu terapkan agar lebih maksimal dalam meraih impian.

Cara Berpikir Positif dengan Memahami 3 Hukum Mental

Apa itu hukum mental? Hukum mental ini sama seperti hukum fisika, berlaku di mana saja terhadap siapa saja, dan kapan saja. Walaupun pengaruh fisiknya tidak bisa dilihat cukup jelas seperti hukum fisika, hukum mental ini bisa memengaruhi pemikiran dan kegiatan kamu sehari-hari.

Menurut Kak Fikri, setidaknya ada 3 hukum mental yang harus kamu pahami sebagai cara berpikir positif secara proporsional. Dalam artian, pikiran positif kamu juga perlu diimbangi dengan usaha agar bisa menjadi tindakan nyata. Penasaran apa saja 3 hukum mental tersebut? Yuk, langsung simak pembahasannya berikut ini.

Hukum Kebetulan

Hukum mental yang pertama ini menjelaskan segala sesuatu di dunia ini terjadi secara acak atau kebetulan. Dalam aktivitas sehari-hari, kamu pasti pernah mengalami suatu keadaan yang terjadi secara tidak terduga kan? Contohnya tersandung atau ban yang tiba-tiba bocor saat berangkat ke sekolah.

Berdasarkan hukum kebetulan ini, apabila kamu tidak memiliki rencana, kamu akan berakhir mengikuti arus saja. Kamu tidak bisa menentukan tujuan hidup kamu sendiri dan lebih menyerahkan nasib kamu pada keacakan yang terjadi di dunia ini.

Cara berpikir positif yang bisa kamu terapkan dengan memahami hukum kebetulan yaitu memegang kendali atas kehidupanmu. Pada saat dihadapkan situasi yang membuatmu menderita, kamu sudah punya rencana mengatasi hal tersebut. Kalau menurut Kak Fikri, if anything can go wrong, it will. Yang bisa kamu lakukan bersikap positif dan memikirkan cara menghadapinya.

Hukum Sebab-Akibat

Meski terjadi secara kebetulan, segala hal di dunia ini pasti ada sebab dan akibatnya. Itulah konsep yang tergambar pada hukum mental ini. Contohnya, penyebab tiba-tiba kamu tersandung yaitu adanya batu di tengah jalan. Hukum sebab-akibat menjelaskan bahwa ada penyebab spesifik dalam setiap kesuksesan maupun kegagalan.

Kalau dalam ilmu fisika, harus ada aksi untuk mendapatkan reaksi. Kamu harus mengeluarkan usaha untuk memindahkan suatu barang. Menurut Kak Fikri, jika kamu terlalu berpikir positif saja, namun tidak ada usahanya. Impian yang kamu miliki tidak akan terwujud. Singkatnya, semakin banyak usaha yang kamu lakukan, maka semakin memuaskan hasil yang akan kamu capai.

Dengan dasar pemahaman ini, kamu jadi tahu bahwa sikap mental, perasaan, kebahagiaan, dan kepuasan yang kamu tanamkan secara positif, akan membuahkan pengalaman yang positif pula.

Hukum Kompensasi

Hukum kompensasi merupakan kelanjutan dari hukum sebab-akibat. Pandangan hukum ini menyatakan hasil yang kamu capai sebanding dengan kontribusi yang kamu lakukan. Jika kamu ingin meningkatkan hasil, kamu harus meningkatkan kontribusi terlebih dahulu. Untuk menjelaskan hukum mental ini, Kak Fikri menggunakan prinsip pareto atau prinsip 80/20. Prinsip ini menyatakan ada 20% usaha kita yang berpengaruh pada 80% hasil.

Misalnya, ada siswa yang rajin belajar, tapi ternyata strategi belajarnya tidak efektif. Artinya, ia belum berkontribusi dari 20% usaha tersebut dan 80% hasilnya pun ternyata berasal dari hal-hal yang tidak ia kerjakan. Akibatnya, ia jadi tidak bisa meraih impian secara maksimal.

Nah, agar terhindar dari persoalan yang sama, sebaiknya kamu bersikap positif dengan menerapkan prinsip pareto ini. Pastikan fokus belajarmu termasuk 20% kontribusi pada hal-hal penting. Temukan cara dan metode belajar yang benar agar 20% upaya tersebut memengaruhi 80% impian yang ingin kamu raih.

Persiapan UTBK 2021 dalam waktu 2 minggu, bisa nggak sih? Terapkan 5 tips ini

Pentingnya Berpikir Positif Disertai Usaha

Dari 3 hukum mental di atas, cara berpikir positif harus disertai dengan usaha untuk meraih impian. Tujuannya, memastikan pikiran positif dan kontribusi yang kamu lakukan sudah seimbang. Kalau kamu hanya berpikir positif saja, bisa-bisa mental kamu berpikir sudah meraih target yang kamu buat, akhirnya jadi santai-santai saja deh belajarnya.

Menurut Kak Fikri, berpikir positif disertai usaha ini bisa kamu lakukan dengan menerapkan konsep WOOP (wish, outcome, obstacle, plan). Berikut penjelasannya:

  1. Wish, untuk menentukan target yang realistis dan menantang.
  2. Outcome, untuk mengetahui kepuasaan jika targetnya tercapai. Apakah senang? Bangga?
  3. Obstacle, untuk mengetahui rintangan atau hal-hal yang membuat target kamu tidak tercapai.
  4. Plan, untuk mencari cara mengatasi obstacle, hingga akhirnya target dapat tercapai secara optimal.

Nah, itu dia ulasan mengenai cara berpikir positif secara proporsional dengan memahami 3 hukum mental. Supaya impianmu bisa tercapai secara maksimal, tetap berpikir positif dan imbangi dengan usaha sesuai hukum mental di atas ya, Pahamifren.

Jangan lupa gunakan aplikasi Pahamify untuk mendapatkan proses belajar seru di rumah. Dilengkapi fitur Try Out Premium, bank soal SMA, kelas online, dan video materi SMA berkonsep gamifikasi, Pahamify bisa menjadi sarana belajar tepat untuk raih kampus impian.

Yuk, download aplikasinya di sini dan berlangganan sekarang! Cek promo menarik dari Pahamify di link https://pahamify.com/promo/.

Penulis: Fitri Dewanty – SEO Content Writer Pahamify

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *