Pahamifren, pernah enggak kamu merasa sudah belajar dengan rajin, tapi kok masih belum paham-paham materinya? Mau diulang baca materinya berkali-kali pun tetap enggak ada yang masuk di otak. Kalau masalah seperti ini sering kamu alami, berarti kamu harus mengevaluasi lagi teknik belajar kamu. Apakah sudah efektif atau tidak?
Masih banyak di antara kamu yang menerapkan teknik belajar populer namun sebenarnya kurang efektif. Satu di antara teknik belajar yang kurang efektif yaitu belajar menggunakan Lower Order Thinking Skills (LOTS). Biar kamu semakin paham, Mipi bakal membahas lebih jauh mengenai metode pembelajaran LOTS ini, berdasarkan cuitan Twitter Kak Fikri pada 3 Oktober 2020. Simak artikel ini sampai selesai, ya.
Apa itu Teknik Belajar LOTS?
Lower Order Thinking Skills atau LOTS adalah sebuah kemampuan berpikir siswa secara fungsional. Biasanya, siswa yang menerapkan metode LOTS akan mendapatkan informasi atau materi belajar dengan cara menyalin, meniru, menghafal, mengingat, dan mengikuti arahan-arahan dari orang lain.
Contohnya, rangkuman belajar kamu menyalin dari teman, kamu hanya belajar sesuai dengan arahan guru di sekolah, belajar dengan cara hafalan, dan sebagainya. Cara belajar seperti ini menjadi kurang efektif karena kamu hanya tahu materi yang kamu pelajari saja, tapi tidak paham konsep dan penerapannya seperti apa.
Akibat tidak paham dengan konsep materinya, ingatan materi yang kamu dapat melalui proses pembelajaran LOTS cenderung tidak bertahan lama. Kalau Kak Fikri bilang, “Dulu enggak tahu, sekarang lupa.” Itu karena fokus belajarnya hanya pada hafalan dan mengikuti arahan yang ada saja sehingga kemampuan kognitif kamu kurang terasah.
Kelebihan dan Kekurangan Belajar LOTS
Walaupun kurang efektif dalam proses pembelajaran, teknik belajar LOTS tetap memiliki kelebihan. Adapun kelebihan dan kekurangan belajar LOTS adalah sebagai berikut:
Kelebihan LOTS
- Lebih mudah berpikir hal-hal yang bersifat eksplisit. Contohnya, kamu lebih mudah mengerjakan soal angka yang ditulis 1, 2, 3 daripada melalui nilai a1, b2, c3.
- Fokus pada satu materi. Biasanya, kamu yang menggunakan metode LOTS dalam belajar akan fokus menghafal dan membaca rangkuman satu materi sampai tuntas terlebih dahulu, baru lanjut ke materi selanjutnya. Hal ini bisa membantumu fokus belajar pada materi tersebut. Hanya saja, kamu jadi tidak tahu hubungan materi satu dengan yang lainnya.
- Mempunyai referensi belajar yang terarah. Hal ini karena kamu belajar sesuai dengan arahan atau materi yang diberikan dari orang lain, misalnya guru di sekolah. Namun, cara ini bisa membuatmu kurang mengeksplorasi materi tersebut. Fokus belajar kamu hanya pada materi yang diberikan orang lain saja.
Kekurangan LOTS
- Kurang mengasah kemampuan berpikir logis dan kritis pada materi yang dipelajari.
- Kemampuan kognitif dan penalaran kamu sulit berkembang. Itu karena kamu kurang mengeksplorasi pemikiran kamu terhadap materi yang dipelajari. Kamu cenderung belajar materi dari yang sudah ditetapkan saja.
- Lemah dalam memahami konsep pelajaran dan menentukan hubungan antarkonsep karena belajarnya hanya dari mengingat dan menghafal.
- Kurang bisa mengerjakan soal HOTS (Higher Order Thinking Skills).
- Cenderung mudah bosan dan jenuh saat belajar. Mengingat dan menghafal materi saja akan membuatmu kurang tertantang dan termotivasi saat belajar. Itulah sebabnya kamu menjadi cepat bosan, atau bahkan mengantuk.
Karakteristik Soal Berkonsep LOTS
Soal LOTS sekadar menuntut kamu mengingat memori pengetahuan yang telah diajarkan. Biasanya, pertanyaannya lebih mengarah pada definisi teori atau konsep saja. Bentuk soalnya juga disampaikan secara eksplisit sehingga sangat mudah bagi kamu mengetahui jawaban benar dan salah.
Hanya saja, soal tipe LOTS ini sudah jarang diterapkan dalam ujian, Pahamifren. Hampir semua ujian, mulai dari PTS, PAS, AKM, hingga UTBK SBMPTN sudah menerapkan karakteristik HOTS dalam tiap soalnya. Berbeda dengan soal LOTS, soal HOTS lebih mengutamakan penalaran logika dan kemampuan berpikir kritis sehingga kamu bisa mengaitkan suatu materi ke materi lain untuk membangun cerita besar yang seru.
Buat kamu yang sering merasa sudah belajar mati-matian tapi waktu latihan soal atau ujian nilainya rendah, bisa jadi hal itu karena teknik belajar dan tipe soal yang diujikan punya karakteristik yang berbeda. Kamu belajarnya menggunakan teknik LOTS, sementara soal yang keluar adalah soal HOTS. Tentu kamu bisa mengalami kesulitan saat mengerjakannya.
Alangkah baiknya kalau kamu mulai meninggalkan teknik belajar LOTS dan berpindah ke teknik belajar HOTS. Teknik belajar HOTS lebih berfokus pada analisis, membandingkan, menyimpulkan, menciptakan, mengombinasikan, dan merencanakan. Lewat metode HOTS, kemampuan kognitif kamu akan berkembang secara signifikan. Jadi, kamu bisa lebih mudah menjawab soal-soal yang berkaitan dengan penalaran dan kemampuan berpikir kritis, seperti yang ada pada soal UTBK SBMPTN mendatang.
Sampai sini, kamu sudah paham kenapa teknik belajar LOTS dinilai kurang efektif kan? Menurut Kak Fikri, cara belajar yang efektif dan efisien itu melalui metode HOTS. Kak Fikri juga mengingatkan, jangan hanya mengandalkan rangkuman orang lain saat belajar, melainkan belajarlah lalu buat rangkuman kamu sendiri agar hasil belajarmu lebih maksimal.
Nah, buat kamu yang sedang melakukan persiapan UTBK dan ingin mencoba latihan soal UTBK tipe HOTS, kamu bisa mencobanya di fitur Try Out Online Pahamify. Ada banyak soal berkonsep HOTS ter-update yang bisa kamu coba, lengkap beserta video pembahasannya yang menarik.
Biar persiapan UTBK semakin matang, kamu juga bisa mengejar ketertinggalan materi dan belajar UTBK 1 bulan secara intensif sampai paham dengan cara berlangganan Paket SKS Pahamify. Lewat Paket SKS ini, kamu bisa menerapkan teknik belajar HOTS secara mudah dengan harga yang sangat terjangkau. Cek info lengkap mengenai Paket SKS Pahamify di sini, ya.
Buruan kebut persiapan kamu buat #TaklukkanUTBK bersama Pahamify! Download aplikasi Pahamify sekarang dan gunakan semua fiturnya sebagai #TemanPersiapanUTBK terbaik.
Penulis: Fitri Dewanty – SEO Content Writer Pahamify