Close

November 9, 2020

Contoh Soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Pengganti UN 2021

Aturan Baru Penilaian Akhir Semester (PAS) 2021 untuk Syarat Kenaikan Kelas selama Pandemi

Halo Pahamifren, sudah baca kan ulasan tentang Asesmen Nasional ini Gantikan Ujian Nasional, Ini Penilaian Asesmen Nasional 2021 Yang Harus Kamu Ketahui. Pasti kamu penasaran dong, seperti apa sih contoh soal Asesmen Nasional nanti?

Satu di antara fokus Asesmen Nasional 2021 adalah mengukur Literasi Membaca dan Numerasi melalui Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Nah, soal yang diujikan di AKM ini bukan sekadar hafalan lho.

AKM bertujuan untuk mengukur kemampuan berpikir atau kognitif siswa. Jadi, soal yang disajikan bakal menguji kemampuan berpikir juga mengasah nalar dari teks bacaan dan hitung-hitungan Pahamifren.

Contoh Soal Asesmen Kompetensi Minimum

Kemampuan memahami teks atau literasi menjadi salah satu contoh soal asesmen kompetensi minimum.

Seperti apa sih contoh soal AKM yang bakal muncul? Nah, buat kamu yang penasaran, Pahamify Blog sudah merangkum beberapa contoh soal AKM dari dokumen Kemdikbud nih. Simak baik-baik artikel ini ya. 

Literasi Membaca

Pada soal AKM literasi membaca, yang diukur nggak cuma kemampuan memahami teks saja lho Pahamifren. Lebih jauh lagi, siswa diharapkan mampu merefleksi isi teks secara lebih mendalam. Ada dua tipe teks yang dijadikan soal, yaitu teks informasi dan teks fiksi, sebagai berikut:

A. Teks Informasi

Soal 1 (Pilihan Ganda Kompleks)
Kompetensi yang diukur (kelas kelas IX): 

Membandingkan hal-hal utama (misalnya perbedaan kejadian, prosedur, ciri-ciri benda) dalam teks informasi yang terus meningkat sesuai jenjangnya.

Bacalah teks berikut dengan saksama!

Mengolah Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

Limbah yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik termasuk ke dalam kategori limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun). Namun, banyak limbah yang dibuang begitu saja ke sistem perairan tanpa adanya proses pengolahan.

Pada dasarnya, prinsip pengolahan limbah adalah upaya untuk memisahkan zat pencemar dari cairan atau padatan. Walaupun volumenya kecil, konsentrasi zat pencemar yang telah dipisahkan itu sangat tinggi.

Selama ini, zat pencemar terkonsentrat yang sudah dipisahkan tersebut belum tertangani dengan baik sehingga terjadi akumulasi bahan berbahaya yang setiap saat mengancam kesehatan manusia dan keselamatan lingkungan hidup.

Ternyata, limbah B3 juga terkandung pada beberapa barang sehari-hari yang sering kita gunakan. Contohnya adalah batu baterai bekas, aki kendaraan, hairspray, pestisida, pembersih lantai, detergen, dan obat nyamuk. Karena ada di mana-mana, limbah B3 perlu dikelola dengan cara yang benar. 

Upaya pengolahan limbah B3 dapat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:

Reduksi limbah dilakukan dengan mengoptimalkan penyimpanan bahan baku dalam proses kegiatan atau housekeeping, substitusi bahan, modifikasi proses, maupun upaya reduksi lainnya.

Kegiatan pengemasan dilakukan dengan penyimbolan dan pelabelan yang menunjukkan karakteristik dan jenis limbah B3 berdasarkan acuan Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor: Kep-05/Bapedal/09/1995.

Pengemasan limbah B3 dilakukan sesuai dengan karakteristik limbah yang bersangkutan. Secara umum, dapat dikatakan bahwa kemasan limbah B3 harus dalam kondisi yang baik, bebas dari karat dan kebocoran, serta dibuat dari bahan yang tidak bereaksi dengan limbah yang disimpan di dalamnya.

Untuk limbah yang mudah meledak, kemasan harus dibuat rangkap, yang kemasan bagian dalamnya harus dapat menahan zat agar tidak bergerak dan mampu menahan kenaikan tekanan dari dalam atau luar kemasan.

Limbah yang bersifat self-reactive dan peroksida organik juga memiliki persyaratan khusus dalam pengemasannya. Kemasan limbah jenis tersebut harus harus memiliki bantalan yang dibuat dari bahan yang tidak mudah terbakar dan tidak mengalami penguraian atau dekomposisi saat berhubungan dengan limbah.

Jumlah yang dikemas pun terbatas, yaitu sebesar maksimum 50 kg per kemasan. Sementara itu, limbah yang memiliki aktivitas rendah biasanya dapat dikemas hingga 400 kg per kemasan.

Kamu ingin membuang sampah di rumah dengan memisahkan sampah menjadi dua kelompok: kelompok sampah B3 dan kelompok sampah yang tidak mengandung B3. Kelompokkan sampah berikut sesuai dengan jenis limbahnya!

Jawaban: 
Berdasarkan bacaan di atas, limbah B3 adalah bahan berbahaya dan beracun yang dihasilkan oleh pabrik. Limbah B3 juga ada pada produk yang digunakan sehari-hari.

Contohnya, batu baterai bekas, aki kendaraan, hairspray, pestisida, pembersih lantai, detergen, dan obat nyamuk. Oleh karena itu, jika jenis sampah pada tabel dikelompokkan menjadi sampah mengandung B3 atau tidak, maka:

  • Daun pembungkus lontong, potongan sayuran, dan kardus bukanlah bahan berbahaya dan beracun. 
  • Sabun pembersih lantai, obat nyamuk, dan detergen tergolong bahan berbahaya dan beracun.  

Jadi, A, D, dan E tidak mengandung B3. Sedangkan, B,C, dan F mengandung B3. 

Soal 2 (Uraian)

Kompetensi yang diukur (kelas IX & X):

Tujuan soal Asesmen Kompetensi Minimum ini adalah, menilai kualitas teks informasi berdasarkan pengalaman pribadi siswa dalam membaca teks yang terus meningkat sesuai jenjangnya (misalnya mengidentifikasi asumsi/opini dari fakta).

Perhatikan informasi berikut:

Berdasarkan data yang disajikan infografis di atas, apakah dapat dikatakan bahwa subsidi listrik dari tahun 2011 hingga 2018, mengutamakan rumah tangga yang berasal dari kelas menengah ke bawah?

Jawaban:

Tidak, karena persentase golongan penerima subsidi yang ditampilkan pada grafik hanya menunjukkan persentase pada tahun 2018, bukan keseluruhan periode 2011-2018.

Banyak contoh soal asesmen kompetensi minimum yang bisa kamu pelajari. Cek penjelasannya di aplikasi pelajaran SMA Pahamify.

B. Teks Fiksi 

Kompetensi yang diukur (kelas XI):

Menemukan informasi tersurat (siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana) pada teks sastra yang terus meningkat sesuai jenjangnya.

Di Negeri Amplop

A. Mustofa Bisri (Gus Mus)


Di negeri amplop
Aladin menyembunyikan lampu wasiatnya, malu
Samson tersipu-sipu, rambut keramatnya ditutupi topi rapi-rapi
David Copperfield dan Houdini bersembunyi rendah diri
Entah andaikata Nabi Musa bersedia datang membawa tongkatnya

Amplop-amplop di negeri amplop
mengatur dengan teratur
hal-hal yang tak teratur menjadi teratur
hal-hal yang teratur menjadi tak teratur
memutuskan putusan yang tak putus
membatalkan putusan yang sudah putus

Amplop-amplop menguasai penguasa
dan mengendalikan orang-orang biasa
Amplop-amplop membeberkan dan menyembunyikan
mencairkan dan membekukan
mengganjal dan melicinkan

Orang bicara bisa bisu
Orang mendengar bisa tuli
Orang alim bisa napsu
Orang sakti bisa mati

Di negeri amplop
amplop-amplop mengamplopi
apa saja dan siapa saja

(Sumber: https://tinewss.com/puisi-gus-mus-di-negeri-amplop/)

Setelah membaca puisi Di Negeri Amplop, bagaimana suasana hati yang digambarkan oleh penulis?

A. Marah

B. Bahagia

C. Sedih

D. Syahdu

E. Optimis

Pembahasan:

Soal di atas menanyakan suasana hati yang tergambar pada puisi berjudul “Di Negeri Amplop”. Untuk menentukan suasana hati penulis, kita harus memahami makna yang terkandung dalam puisi tersebut.

Pada puisi di atas, terdapat kata amplop. Kata amplop digunakan penulis untuk menggambarkan uang. Jadi, lewat puisi tersebut, penulis menggambarkan bagaimana uang digunakan orang-orang yang berkuasa untuk mengendalikan rakyat kecil (terlihat dari larik “Amplop-amplop menguasai penguasa, dan mengendalikan orang-orang biasa”).

Larik-larik selanjutnya juga menggambarkan bahwa uang dapat digunakan untuk memudahkan segala hal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa suasana hati penulis dalam puisi itu adalah marah.

Penulis menggambarkan kemarahannya atas penyalahgunaan uang untuk melancarkan hal-hal yang ilegal.

Jadi, jawaban yang tepat adalah A.

Literasi Numerasi

Literasi numerasi jadi salah satu contoh soal asesmen kompetensi minimum yang keluar di Asesmen Nasional 2021.

Kompetensi yang diukur (kelas VIII):

Contoh soal Asesmen Kompetensi Minimum ini bertujuan untuk memahami sifat-sifat bangun datar dan hubungan antara bangun datar serta dapat  menggunakan Teorema Pythagoras. 

Informasi berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 1 dan 2. 

Menentukan ukuran rumah yang ideal memang susah-susah gampang. Pada dasarnya, ukuran sebuah rumah harus disesuaikan dengan jumlah orang yang nanti akan tinggal di dalamnya.

Berdasarkan berbagai pertimbangan tertentu seperti ruang gerak, furnitur, dan lain sebagainya, maka ukuran minimal masing-masing ruangan yang ideal bagi keluarga tersebut adalah sebagai berikut:

Contoh soal asesmen kompetensi minimum untuk pembahasan literasi numerasi.

Meski tidak harus sama persis, karena berkaitan dengan kondisi lahan yang dimiliki, contoh di atas setidaknya bisa menjadi gambaran bagi Anda saat merencanakan atau memutuskan untuk membangun rumah dengan ukuran ideal yang bisa dihuni oleh 2 hingga 5 orang.

Soal 1 (Pilihan Ganda)

Pak Ali berencana akan membangun sebuah rumah yang akan dihuni bersama dengan isteri dan satu anaknya. Kriteria rumah yang ingin dibangun pak Ali adalah sebagai berikut:

  1. Pak Ali tidak memiliki asisten rumah tangga sehingga tidak membuat kamar asisten rumah tangga.
  2. Pak Ali tidak membuat kamar khusus tamu.
  3. Pak Ali ingin membuat dua buah kamar mandi.

Luas tanah minimal yang diperlukan pak Ali jika ingin rumah yang dibangunnya termasuk kriteria ideal adalah ….

A. 97,5 m2

B. 93,75 m2

C. 82,5 m2

D. 78,75 m2

Pembahasan:

Contoh soal asesmen kompetensi minimum (AKM) lierasi numerasi.

Soal 2 (Pilihan Ganda)

Perhatikan denah rumah berikut ini!

Contoh soal asesmen kompetensi minimum (AKM) pilihan ganda.

Berdasarkan informasi di atas, salah satu contoh ruangan yang termasuk kategori ideal adalah …

A. Kamar tidur utama dan kamar tidur anak.

B. Ruang makan dan dapur.

C. Kamar mandi dan kamar tidur anak.

D. Garasi dan dapur.

Jawaban:

Berikut ini adalah ilustrasi detail ukuran setiap ruangan:

Pembahasan dari contoh soal asesmen kompetensi minimum pilihan ganda.

Soal 3 (Pilihan Ganda Kompleks)

Kompetensi yang diukur (kelas X):

Contoh soal Asesemen Kompetensi Minimum ini bertujuan untuk memahami barisan aritmatika dan geometri. 

Ady sedang menjumlahkan nomor-nomor pada halaman buku yang terdiri dari 20 halaman. Jumlah yang didapatkan adalah 224. Ternyata terjadi kekeliruan, yaitu ada satu halaman yang dihitung dua kali. Jika buku dimulai dari halaman 1 sampai 20, maka halaman yang dihitung dua kali adalah ….

A. 8

B. 10

C. 14

D. 15

Nah, Itulah contoh soal Asesmen Kompetensi Minimum pengganti UN 2021 yang bisa kamu jadikan referensi. Bagaimana Pahamifren? Sudah siap kan menghadapi AKM? 

Aplikasi pelajaran SMA Pahamify siap menjadi teman belajar yang efektif dan menyenangkan.

Dari contoh soal Asesmen Kompetensi Minimum ini, kamu tentu sudah bisa memprediksi, bahwa soal AKM sebenarnya tidak sulit jika kamu memahami konsep materinya.

Hanya saja, kamu perlu sering berlatih mengerjakan soal-soal seperti ini ya Pahamifren. Buat kamu yang ingin mendapatkan akses pelajaran SMA dengan motode belajar yang seru dan menyenangkan, kamu bisa mengunduh Pahamify.

Aplikasi pelajaran SMA Pahamify akan membantu kamu dalam memahami konsep materi dalam berbagai pelajaran. Tunggu apalagi, ayo belajar seru bareng Pahamify sekarang!

Referensi:
https://pusmenjar.kemdikbud.go.id/akm/











11 Comments on “Contoh Soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) Pengganti UN 2021

Fathiya
November 14, 2020 at 4:21 am

Kak, maaf saya mau tanya mengapa hasil soal 2 lathian numeria bisa kamar anak dan kamar mandi ya kak? Mohon jawabannya

Reply
Alanis
November 18, 2020 at 7:26 am

Ok jadi gini ya, kan kalo kita lihat rinciannya, kamar tidur anak itu ukurannya udah sesuai dengan ukuran ruangan yg ideal. Nah pilihannya adalah antara A dan C. Kalo A , kamar tidur utama pada soal ukurannya adalah 3×3 sementara idealnnya adalah 4×3, berarti selisih kurangnya itu 1 m ya. Sedangkan yg C, kamar mandi itu ukurannya 3×1,5 sementara idealnya adalah 2,5×1,5, memang masih ada kurangnya yaitu 50cm..tp lebih baik dr opsi A. Begitu yaa

Reply
Salsa Bella
November 24, 2020 at 9:48 am

Permisi kak untuk mempelajari AKM apakah ada paket nya?kalau ada paket yang mana.Terimakasih

Reply
Rizky
January 6, 2021 at 9:48 am

Paham

Reply
Eltrin
January 9, 2021 at 5:53 am

Paham

Reply
Budi
January 22, 2021 at 7:16 am

Terimakasih

Reply
Boanerges
February 10, 2021 at 11:16 pm

Kak kok no 3 jawabannya bisa halaman 14 ngak yang lain

Reply
Shela
February 23, 2021 at 1:01 pm

Kenapa soalnya ada yang di ambil dari kelas 9 ya, kan dah lupa semua

Reply
Ani
April 4, 2021 at 12:41 am

Terimakasih

Reply
Niken
April 26, 2021 at 3:56 pm

kak maaf itu hasil soal no 3 numeria. kenapa 14 ya? kenapa bukan 7. yang ditanya kan halaman yang dihitung 2 kali. maka jawabannya bukannya halaman 7?

Reply
Fitri Dewanty
April 27, 2021 at 3:55 am

Halo niken, terima kasih atas masukannya.
Untuk soal nomor halaman yang terhitung dua kali bisa didapatkan dari: jumlah yang diperoleh (Sn) dikurangi jumlah sebenarnya. Sesuai hitungan di atas, jawabannya adalah 14. Angka 14 berarti menunjukkan deretan aritmatika ke-14 atau nomor halaman 14.
Semoga jawaban ini bisa membantu yah 🙂

Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *