Close

September 1, 2020

Pengelompokkan Jamur Yang Berdasarkan Fungsinya

Pengelompokkan Jamur Berdasarkan Fungsinya

Pahamifren pasti pernah makan masakan olahan dari jamur yang rasanya enak, kan? Entah itu dari jamur tiram, jamur kuping, jamur kancing, jamur enoki, jamur enoki, atau jamur shitake. Masing-masing jamur tersebut memiliki cita rasa yang khas dan enak, ya. Tapi, selain ada jamur yang bisa diolah dan dikonsumsi menjadi makanan, ada juga jenis jamur yang gak boleh dikonsumsi dan merugikan kita. Misalnya, ada yang bisa membuat sumber makanan jadi busuk, seperti jamur yang tumbuh pada nasi atau roti yang kadaluarsa. Selain itu, ada juga yang bisa menyebabkan manusia menderita penyakit kulit seperti panu, kudis, kurap, dan ketombe.

Dalam ilmu biologi, kita bisa mempelajari seluk beluk jamur melalui mikologi. Berdasarkan etimologinya, kata “mikologi” ini berasal dari kata “mukes” dan akhiran atau sufiks –logia dalam bahasa Yunani. Mukesh artinya “fungus” atau jamur, sementara sufiks –logia memiliki arti studi atau ilmu. Jadi mikologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai fungi atau jamur. 

Eh, tapi kenapa, ya, kita mesti mempelajari fungi atau jamur ini? Ya, supaya kita bisa mengetahui seluk-beluk jamur di bumi kita ini. Dengan mengetahui seluk-beluk jamur melalui mikologi, kita jadi bisa membedakan dan memisahkan jamur jenis apa saja yang bisa menguntungkan kita dan jenis jamur apa saja yang bisa merugikan kita. Nah, kali ini Pahamify mau ngajak kamu mempelajari pengelompokan jamur berdasarkan fungsinya, nih. Kamu simak baik-baik artikel ini, ya, Pahamifren. Supaya kamu bisa mengenal jamur lebih dalam lagi.

Perbedaan Fungi dan Plantae

Kamu pasti pernah lihat jamur yang tumbuh di tanah, kan? Sekalipun jamur sering tumbuh di tanah, tapi jamur tidak termasuk tumbuhan, loh, Pahamifren. Kenapa begitu? Soalnya jamur gak punya krolofil seperti tumbuhan. Itulah sebabnya jamur gak bisa membuat makanan sendiri. Beda banget sama tumbuhan, kan? Karena gak punya klorofil, jamur mendapatkan sumber makanannya dari organisme lain, sehingga jamur termasuk makhluk hidup heterotrof atau konsumer.

Berdasarkan cara jamur mendapatkan sumber makanannya ini ada tiga jenis, Pahamifren. Pertama, jamur yang hidup secara saprofit alias mendapatkan makanannya dari mengurai bahan organik yang sudah mati. Jenis jamur inilah yang tumbuh di potongan kayu. Potongan kayu tersebut adalah sumber makanan jamur saprofit ini. Kedua, jamur yang hidup sebagai parasit, alias mendapatkan sumber makanannya dari organisme yang masih hidup atau inangnya. Contoh dari jamur parasit ini adalah jamur yang menyebabkan penyakit kulit seperti panu. Terakhir, jamur yang hidup secara epifit, alias menumpang pada tumbuhan. Jamur ini membentuk pola simbiosis mutualisme alias bekerja sama dengan inangnya untuk bertahan hidup. Contoh dari jamur jenis epifit ini adalah lichen, simbiosis antara jamur dengan alga.

Selain dari cara mendapatkan sumber makanannya, jamur juga memiliki satu perbedaan lagi dengan tumbuhan. Dinding sel jamur tersusun dari karbohidrat dan protein yang disebut kitin, bukan selulosa seperti pada dinding sel tumbuhan. Nah, karena jamur memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan tumbuhan inilah, para ahli mikologi sepakat kalau jamur memiliki kingdom sendiri dan dipisahkan dari kingdom plantae. Kingdom jamur ini disebu sebagai kingdom fungi.

Struktur Tubuh Jamur

Berdasarkan jumlah sel yang menyusun individunya, anggota kingdom fungi dibagi menjadi dua. Pertama, organisme uniseluler. Jamur dari kelompok ini ukuranya kecil banget, Pahamifren. Makanya organisme uniseluler ini hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop. Contoh dari organisme uniseluler ini adalah Saccharomyces cerevisiae atau ragi. Ragi ini termasuk jamur yang dapat dimanfaatkan untuk membuat roti agar rotinya mengembang dan enak untuk dimakan.

Kelompok kedua adalah jamur multiseluler, yang artinya jamur dari kelompok ini individunya terdiri dari banyak sel. Jenis jamur ini membentuk filamen multiseluler yang disebut hifa. Sel-sel yang menyusun suatu hifa bentuknya memanjang dan terdiri dari beberapa nukleus. Ada tiga jenis hifa yang bisa menyusun tubuh jamur multiseluler. Pertama, hifa septat, yang sel-selnya dipisahkan dengan sekat antar sel yang disebut septa. Kedua, hifa senositik, yang isinya sel-sel panjang dengan inti sel yang tersebar di badan selnya. Ketiga, ada hifa haustoria, yang bentuknya spesial karena hifa ini bisa menembus ke sel makhluk lain yang masih hidup. Hifa haustoria ini biasanya digunakan jamur untuk menyerap sari makanan dari sel mahluk lain yang masih hidup, yang menjadi inangnya. Contohnya seperti jamur dan mikoriza.

Jadi, tubuh asli jamur itu sebenarnya adalah hifa. Kumpulan dari hifa-hifa disebut sebagai miselium. Kalau kamu sering lihat jamur berbentuk seperti payung, payung jamur tersebut sebenarnya adalah kumpulan dari hifa-hifa atau miselium. Mereka bersatu membentuk tubuh buah jamur sebagai struktur reproduksi jamur.

Cara Reproduksi Jamur

Karena jamur tidak memiliki kemampuan bergerak untuk mencari tempat tumbuh yang baru, jamur berkembang biak atau bereproduksi dengan mengeluarkan triliun spora, yang merupakan generasi penerus jamur. Ukuran spora jamur sangatlah kecil, tidak kasatmata, dan akan terbawa angin atau air menuju tempat-tempat baru yang jauh dari induknya. Kalau spora ini menempel di makanan atau tempat yang lembab, spora tersebut akan tumbuh dengan membuat miselium baru. 

Nah, miselium baru ini bisa menghasilkan jamur-jamur baru melalui dua cara, yaitu seksual dan aseksual. Reproduksi jamur secara seksual membutuhkan dua individu atau dua miselium untuk menghasilkan individu yang baru. Saat hifa jantan bertemu dengan hifa betina, keduanya akan menyatukan sitoplasmanya atau yang disebut plasmogami. Setelah itu mereka akan menyatukan nukleus mereka, proses ini disebut kariogami. Kalau sitoplasmanya dan nukleusnya sudah bersatu, selnya akan membelah membentuk sporangium dan kembali menghasilkan spora.

Sementara untuk kapang atau jamur-jamur yang suka tumbuh di roti atau di buah busuk kayak Penicillium sp. kan ada putih-putih kayak kapas, itu adalah miseliumnya. Lama-kelamaan warna putih tersebut akan menjadi hitam. Nah, hitam-hitam itu adalah sporanya. Miselium yang sudah terbentuk bisa langsung membuat struktur penghasil spora tanpa bertemu atau menyatu dengan miselium lainnya. Ini namanya reproduksinya aseksual. Ketika spora selesai dibentuk oleh miselium, spora tersebut akan menyebar dan mencari tempat dan makanan baru untuk tumbuh. Makanya, kalau makanan dibiarin kelamaan, makanan tersebut akan jamuran.

Khusus untuk jamur uniseluler seperti ragi atau Saccharomyce cerevisiae, mereka tidak menghasilkan spora. Mereka bereproduksi secara aseksual dengan cara membentuk tunas-tunas kecil dari badan utama, lalu tunas ini akan memisahkan diri dan membentuk individu baru.

Klasifikasi Jamur

Dari cara reproduksinya saja, jenis jamur banyak banget, ya, Pahamifren. Nah, di dunia ilmuan mengira kalau spesies jamur itu ada sekitar 1,5 juta spesies. Dari jutaan spesies ini baru 100 ribu aja yang sudah diidentifikasi sama ahli mikologi. Dari spesies yang sudah diidentifikasi ini, mereka dikelompokkan menjadi 4 divisi berdasarkan struktur tubuh, habitat, dan cara reproduksi.

Divisi pertama adalah divisi zygomycota. Jenis jamur ini ada sekitar seribu spesies juga. Biasanya tumbuh cepat dalam makanan seperti roti dan buah. Contohnya adalah Penicillium dan Rhizopus. Selanjutnya ada divisi ascomycota. Ada 65.000 spesies yang sudah teridentifikasi. Habitatnya beraneka ragam. Ada yang hidup di laut, perairan tawar, dan daratan. Bentuk tubuhnya seperti mangkok. Contohnya adalah jamur kuping atau Auricularia aurita. Kemudian ada divisi deuteromycota. Di bumi sudah diidentifikasi 160 spesies. Jamur dari filum ini hanya bisa ditemukan di daratan. Contohnya adalah Monilia sitophila. Terakhir ada divisi basidiomycota. Sekitar 30.000 sudah diidentifikasi. Tubuhnya biasanya disebut cendawan. Ada yang bisa dimakan seperti pleurotus, tapi ada juga yang beracun. Kelompok yang beracun ini biasanya memiliki warna yang cantik-cantik, seperti Amanita muscaria.

Nah, sekarang kamu udah paham mengenai pengelompokan jamur berdasarkan fungsinya, kan? Kalau kamu masih ingin belajar lebih dalam mengenai jamur, kamu bisa mempelajarinya di aplikasi Pahamify. Apalagi Pahamify lagi punya promo diskon sebesar 80% untuk paket belajar selama 3 dan 6 bulan. Kamu bisa mengakses ribuan video pembelajaran SMA jurusan IPA dan IPS, rangkuman materi, kumpulan soal dan pembahasan, tips belajar, dan masih banyak lagi. Tunggu apalagi? Buruan kamu unduh aplikasi Pahamify sekarang juga!

Penulis: Salman Hakim Darwadi


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *