Pahamifren, sudah baca ulasan Materi Ekonomi Kelas 12 tentang Konsep Umum Persamaan Dasar Akuntansi ini, kan? Jika sudah, kali ini, Mipi mau mengajak kamu mengulas tentang Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang nih. Simak baik-baik artikel ini ya.
Nah, sebelum lebih jauh, ada baiknya kalau kita mengenal dulu apa itu perusahaan dagang, sebagai berikut:
Pengertian Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah badan usaha yang kegiatan utamanya membeli, menyimpan, dan menjual kembali barang dagangannya tanpa memberi nilai tambah.
Artinya, perusahaan dagang tidak mengubah atau mengolah kembali barang dagangan yang dijualnya. perusahaan ini mendapat keuntungan dari menjual kembali barang yang sudah dibeli.
Contohnya begini Pahamifren, kamu pasti sering beli baju baru di mall kan? Pengelola mall sebenarnya menjual kembali barang dagangan yang dibelinya. Mall tidak pernah mengubah atau memodifikasi barang dagangannya. Pihak mall mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual yang dibeli dari produsen.
Bagaimana? sudah paham kan? Biar lebih jelas, mari kita jabarkan tentang perbedaan parusahaan dagang dan perusahaan jasa, sebagai berikut:
Perbedaan Perusahaan Dagang dengan Perusahaan Jasa
Perbedaan utama perusahaan dagang dan perusahaan jasa adalah adanya wujud produknya. Dalam perusahaan dagang, produk yang dijual memiliki wujud berupa barang atau benda fisik yang bisa dirasakan. Misalnya ponsel pintar kesayanganmu, kamu bisa menyentuh dan memainkannya kan?
Sementara dalam perusahaan jasa, produk yang dijual tidak berwujud. Yang bisa kamu rasakan saat membeli produk jasa hanya kepuasan atas pelayanan perusahaan tersebut. Misalnya, saat kamu memesan jasa ojek online, kamu hanya dapat merasakan kepuasan atas pelayanan ojek tersebut saat mengantar kamu ke suatu tempat.
Ciri-Ciri Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Pendapatan utama perusahaan dagang berasal dari penjualan produk (barang dagangannya), jadi pemasukannya dari hasil menjual produk.
- Tidak ada proses produksi terhadap produk yang dijual.
- Menggunakan sistem akuntansi persediaan barang dagangan.
- Sebagai perantara antara produsen dan konsumen.
- Antara barang yang dibeli dan barang yang dijual tidak ada perubahan.
- Tujuan utama perusahaan dagang adalah mencari laba alias keuntungan dengan menjual produk dagangan dengan harga yang lebih tinggi dari harga belinya.
Jenis Perusahaan Dagang
Secara garis besar, perusahaan dagang dibagi menjadi dua jenis, yaitu perusahaan dagang berdasarkan produk yang diberdayakan, dan perusahaan dagang berdasarkan macam konsumen yang terlibat.
Perusahaan Dagang Berdasarkan Produk yang Diberdayakan
Perusahaan dagang berdasarkan produk yang diberdayakan merupakan perusahaan dagang yang berfokus pada produk yang dijualnya. Perusahaan dagang jenis ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
- Perusahaan Dagang Bahan Baku (Raw Material)
Perusahaan dagang barang produksi adalah perusahaan dagang yang menjual bahan baku. Bahan baku ini nantinya akan menjadi bahan dasar pembuatan produk atau alat-alat produksi yang menghasilkan produk lain.
Contohnya adalah perusahaan dagang yang menjual benang dan kain. Ketika kedua produk tersebut terjual, pembeli kedua produk tersebut bisa mengolahnya menjadi bentuk lain seperti baju.
- Perusahaan Dagang Barang Jadi
Perusahaan dagang barang jadi adalah perusahaan dagang yang menjual produk dalam bentuk akhir, yang siap digunakan oleh para pembelinya. Contohnya adalah perusahaan dagang yang menjual buku, kalkulator, atau HP.
Perusahaan Dagang Berdasarkan Macam Konsumen yang Terlibat
Perusahaan dagang berdasarkan macam konsumen yang terlibat adalah perusahaan dagang yang menjual produk berdasarkan konsumennya. Nah, karena konsumen beragam tipenya, perusahaan dagang berdasarkan macam konsumen yang terlibat ini dibagi lagi menjadi tiga, yaitu:
- Perusahaan Dagang Besar (Wholesaler)
Perusahaan dagang besar adalah perusahaan yang secara langsung membeli produk dari pabrik dalam jumlah besar untuk kemudian dijual lagi dalam jumlah besar juga. Contohnya adalah pedagang grosir. Jadi untuk pedagang besar seperti ini, dibutuhkan modal yang cukup besar juga.
- Perusahaan dagang perantara (Middleman)
Perusahaan dagang perantara adalah perusahaan yang membeli produk dalam partai besar untuk kemudian dijual lagi kepada pengecer dalam jumlah sedang. Contohnya adalah pedagang subgrosir.
- Perusahaan dagang pengecer (Retailer)
Perusahaan dagang pengecer adalah perusahaan yang langsung berhubungan dengan konsumen. Sesuai namanya, konsumen perusahaan dagang pengecer dapat membeli barang dagangannya dengan cara eceran. Contohnya adalah warung, kios, minimarket dan swalayan
Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
Nah itulah jenis-jenis perusahaan dagang yang harus kamu ketahui. Selanjutnya, pada siklus akuntansi perusahaan dagang, dikenal beberapa tahapan yang dilalui, antara lain:
Identifikasi Transaksi Jurnal
Tahap pertama yang dilakukan dalam siklus akuntansi perusahaan dagang adalah mengidentifikasi semua transaksi perusahaan dan melibatkan semua akun.
Contoh transaksi perusahaan dagang adalah, transaksi penjualan barang dagang yang dilakukan antara perusahaan selaku produsen kepada konsumen. Dari aktivitas ini perusahaan menerima keuntungan dari setiap barang yang dibayar konsumen. Transaksi jual beli ini dapat diidentifikasi sebagai transaksi penjualan secara tunai.
Penyusunan Jurnal Khusus
Pada perusahaan dagang besar, jurnal transaksi biasanya dibagi menjadi jurnal umum dan jurnal khusus. Jurnal umum digunakan bila jumlah transaksi perusahaan hanya sedikit, sementara jurnal khusus digunakan dalam perusahaan besar untuk memudahkan mengelompokkan transaksi-transaksi tertentu.
Karena siklus akuntansi perusahaan dagang besar lebih rumit, maka penggunaan jurnal khusus ini ditujukan untuk mengefisienkan waktu, biaya, dan tenaga. Contoh jurnal khusus dalam perusahaan dagang adalah jurnal pembelian barang, jurnal penjualan barang, jurnal penerimaan kas, dan jurnal pengeluaran kas.
Penyusunan Buku Besar Pembantu
Tahap selanjutnya dalam siklus akuntansi perusahaan dagang adalah penyusunan buku besar pembantu. Buku besar pembantu ini disusun untuk mencatat satu data akun secara rinci, yang kemudian digunakan sebagai acuan dalam penyusunan neraca saldo perusahaan dagang. Contoh akun yang dicatat dalam penyusunan buku besar pembantu adalah akun piutang dan akun utang perusahaan dagang.
Pencatatan di Buku Besar
Setelah menyusun buku besar pembantu, perusahaan dagang akan memindahkan data dari jurnal umum dan jurnal khusus ke dalam buku besar. Data dalam buku besar ini berfungsi sebagai sumber informasi pembuatan dokumen selanjutnya. Siklus ini sering juga disebut sebagai posting ke buku besar.
Laporan Harga Pokok Penjualan
Kalau sebuah perusahaan dagang menggunakan metode pencatatan secara fisik, harga pokok barang yang terjual dapat ditentukan saat terjadi proses transaksi penjualan. Dengan demikian, perusahaan dagang dapat melakukan pencatatan harga pokok penjualan (HPP) dan jurnal penjualan secara sekaligus. Walaupun begitu, perhitungan harga pokok penjualan akan tetap dianggap sebagai komponen dari laporan laba rugi yang kemudian dicatat dalam laporan keuangan perusahaan dagang.
Pencatatan Neraca Saldo
Tahap siklus akuntansi perusahaan dagang selanjutnya adalah pencatatan neraca saldo yang terdapat dalam buku besar. Data-data yang diambil dalam buku besar ini adalah saldo akhir setiap akun. Hal yang paling penting untuk diperhatikan dalam pencatatan neraca saldo ini adalah posisi debit dan kredit harus seimbang (balance). Bila tidak seimbang berarti ada kesalahan saat mencatat di buku besar.
Penyusunan Jurnal Penyesuaian
Setelah melakukan pencatatan neraca saldo, perusahaan dagang akan membuat penyusunan jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian dibuat bila ada transaksi yang mempengaruhi akun perusahaan dagang dan menimbulkan akun baru. Contoh transaksi yang mempengaruhi perusahaan dagang ini adalah sewa ruko yang sudah jatuh tempo.
Penyesuaian Neraca Saldo
Penyesuaian neraca saldo termasuk sebagai salah satu poin penting yang harus dilakukan. Pada siklus akuntansi perusahaan dagang, setelah membuat penyesuaian neraca saldo, perusahaan dagang akan memiliki dokumen baru yang disebut neraca saldo setelah disesuaikan (adjusted trial balance).
Laporan Keuangan
Perusahaan dagang kemudian akan membuat laporan keuangan untuk memudahkan pencarian informasi keuangan perusahaan, seperti modal perusahaan, keadaan harta perusahaan, dan utang perusahaan. Laporan keuangan ini dilakukan berdasarkan data dari neraca saldo setelah disesuaikan (adjusted trial balance).
Penyusunan Jurnal Penutup
Kalau laporan keuangan sudah selesai disusun, perusahaan dagang akan melakukan penyusunan jurnal penutup dari akun-akun yang ada dalam laporan laba rugi, yaitu akun pendapatan dan biaya.
Neraca Saldo setelah Penutupan
Perusahaan dagang kemudian akan melakukan penyesuaian antara jurnal penutup dan neraca saldo. Dalam tahap ini, bila ada data akun-akun yang berubah, maka akan dilakukan pencatatan ulang akun-akun yang berubah tersebut.
Penyusunan Jurnal Pembalik
Penyusunan jurnal pembalik hanya dilakukan bila ada kondisi tertentu yang mengharuskan perusahaan dagang mencatat akun tertentu. Misalnya, bila ada transaksi pendapatan yang diterima dimuka atau bila ada transaksi biaya yang dibayar di muka (piutang).
Nah, itulah ulasan Materi Ekonomi Kelas 12 mengenai perusahaan dagang dan penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang. Ternyata penyusunan laporan keuangan pada perusahaan dagang lumayan rumit ya?
Buat kamu yang ingin mendapatkan akses materi pelajaran SMA lainnya, kamu bisa mengunduh platform belajar online Pahamify. Dengan fitur-fitur unggulannya, kamu bisa mempelajari materi pelajaran SMA dengan cara yang seru, mudah dan tidak membosankan.
Jangan juga lupa untuk menonton materi belajar lainnya dari Kakak-Kakak Rockstar Teacher di channel YouTube Pahamify, ya!
Penulis: Salman Hakim Darwadi
5 Comments on “Materi Ekonomi Kelas 12: Penyusunan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang”
FAISA ALIFIANA
January 17, 2022 at 8:10 amPertanyaan:
Apa hambatan yang membuat perusahaan dagang menjadi hancur,dan apa yang harus dilakukan agar perusahaan dagang tetap stabil?
Selvi Rahmawati
January 20, 2022 at 1:23 pmLumayan sedikit mengerti
Pertanyaannya:
tahapan siklus akuntansi perusahaan dagang tentang laporan harga pokok penjualan
Sipa Nur dianti
January 21, 2022 at 1:13 amAlhamdulillah Pak setelah membaca saya jadi lebih tau
Mochamad ferdi setiawan
January 21, 2022 at 3:04 amSudah membaca
Julita Nur Fauziah
January 24, 2022 at 1:43 pmapa tahapan siklus akuntansi perusahaan dagang tentang menyiapkan laporan keuangan