Pahamifren, siapa nih yang susah banget buat mengingat materi pelajaran? Sudah coba berbagai macam cara, seperti mencatat dan merangkum materinya, tapi masih sering lupa dengan materi yang dipelajari. Kalau seperti ini, bisa-bisa kamu blank dan kesulitan recall memory saat ujian nanti. Nah, untuk membantumu, Mipi mau mengajak kamu membahas konsep strategi pembelajaran spaced repetition, berdasarkan cuitan Twitter Kak Fikri pada 31 Januari 2020.
Apa itu konsep strategi pembelajaran spaced repetition? Yuk, kita bahas lebih jauh di artikel ini! Simak pembahasannya sampai selesai, ya.
Konsep Strategi Pembelajaran Spaced Repetition
Spaced repetition pada dasarnya merupakan sebuah teknik belajar yang bisa kamu gunakan untuk mengingat konsep materi pelajaran. Konsep strategi pembelajaran menggunakan spaced repetition ini fokus pada pengulangan materi dan memberi jarak waktu belajar kamu. Adanya pemberian jeda waktu antara sesi belajar bisa membuat kamu mengingat lebih banyak materinya.
Menurut Kak Fikri, dasar pemikiran spaced repetition, yaitu “Kita akan lebih ingat sesuatu setelah kita hampir lupa, tapi terus coba diingatkan lagi.” Contohnya, kalau kamu sudah belajar materi UTBK seharian, dalam 3 hari ke depan, ingatan kamu pada materi tersebut tinggal 60%. Itu berarti kamu harus mengulang materinya lagi pada 3 hari ke depan agar kamu tetap ingat.
Menariknya, pada pengulangan belajar materi yang kedua, ingatan kamu akan bertahan lebih lama. lho. Jika biasanya ingatannya tinggal 60% dalam 3 hari, pada pengulangan kedua bisa bertahan 60% sampai 5-6 hari ke depan. Ketika konsep strategi pembelajaran menggunakan spaced repetition ini dilakukan secara terus-menerus, kamu bisa mengingat semua materi secara 100% dalam rentang waktu yang lama.
Tips Belajar Efektif Menggunakan Spaced Repetition
Kalau kata Kak Fikri, kunci supaya bisa belajar efektif menggunakan spaced repetition ini ada pada waktu jeda tersebut. Kalau kamu masih ingat 100% dengan materi yang sudah dipelajari, berarti itu bukan waktu tepat untuk mengulang materinya karena itu masih terhitung sebagai sesi jeda belajar pertama.
Kamu mesti memberikan jeda sampai kamu agak lupa materinya. Jangan ketika sudah hafal tapi masih diulang-ulang terus. Analoginya seperti mengisi ember. Ketika embernya masih penuh, kamu enggak harus mengisi ember itu lagi kan? Nah, anggaplah ember itu sesi hafalan kamu. Kalau sudah berkurang, baru kamu isi lagi dan anggap sebagai pengisian kedua agar air di ember kembali penuh.
Menurut Kak Fikri, practice makes perfect itu strategi belajar efektif, tapi harus diimbangi dengan teknik spaced repetition ini agar hasil belajar kamu lebih maksimal. Khususnya dalam menghafal dan mengingat materi. Kira-kira, kenapa bisa begitu, ya?
Ternyata, hal ini berkaitan dengan sel-sel neuron di otak kita, Pahamifren. Saat kita sedang latihan soal atau belajar materi, sel-sel neuron di otak kita sedang membuat jalur untuk saling berhubungan. Ketika semakin banyak jalur yang terhubung, maka otak kita bisa semakin aktif menghafal materi.
Nah, konsep strategi pembelajaran spaced repetition inilah yang kemudian membantu membuat jalurnya seperti jalan tol, atau membuat jalur alternatif lebih cepat. Hafalan materi yang sudah kita pelajari akan mudah diingat saat kita menerapkan pengulangan berjeda atau spaced repetition ini. Tapi, jangan lupa gunakan juga metode active learning supaya kamu semakin mudah memahami konsep materinya. Bukan cuma fokus hafalan saja.
Contoh Penerapan Spaced Repetition
Biasanya, spaced repetition ini banyak diterapkan pada materi-materi yang membutuhkan hafalan, seperti materi vocabulary di bahasa Inggris. Namun, spaced repetition juga bisa kamu lakukan sebagai metode belajar menjelang ujian.
Benedict Carey dalam buku How We Learn memberikan contoh konsep strategi pembelajaran menggunakan spaced repetition untuk menghadapi ujian. Berikut waktu jeda pengulangan materi antara sesi 1 dan 2 yang ditetapkan oleh Benedict Carey, berdasarkan sisa waktu menjelang ujian:
- Sisa waktu ujian 1 minggu, jeda waktu pengulangan materi yaitu 1-2 hari.
- Sisa waktu ujian 1 bulan, jeda waktu pengulangan materi yaitu 1 minggu.
- Sisa waktu ujian 3 bulan, jeda waktu pengulangan materi yaitu 2 minggu.
Jadi, kalau kamu sedang mempersiapkan belajar untuk menghadapi UTBK yang tinggal 1 bulan lagi, berarti kamu bisa menerapkan spaced repetition dengan jeda waktu 1 minggu. Contohnya, kamu belajar TPS Pengetahuan Kuantitatif bab Bilangan pada hari ini, berarti kamu perlu membaca ulang materinya pada sesi berikutnya yaitu 1 minggu ke depan. Pengulangan berjeda ini juga bisa kamu terapkan untuk materi UTBK lainnya agar kamu bisa ingat semua materinya secara keseluruhan.
Perlu kamu ingat, jeda waktu pengulangan materi di atas hanyalah contoh, ya. Kamu bisa membuat jeda waktu pengulangan materi berdasarkan kemampuan kamu dalam mengingat dan memahami materi. Sesuaikan spaced repetition ini dalam jadwal belajar kamu. Biar lebih mudah, kamu bisa menggunakan fitur Jadwal Belajar dari Pahamify agar penerapan spaced repetition ini jauh lebih efektif dan terarah.
Nah, sekarang kamu sudah tahu cara belajar tepat supaya lebih jago dalam mengingat materi ujian kan? Buat kamu yang ambis masuk PTN lewat jalur UTBK SBMPTN 2021, mudah-mudah informasi di atas bisa membantu persiapan UTBK yang kamu lakukan, ya.
Khusus buat kamu yang ingin mencoba latihan soal sebagai persiapan UTBK, kamu bisa mencobanya di fitur TryOut Pahamify. Ada ratusan latihan soal UTBK ter-update yang bisa kamu coba, lengkap beserta pembahasannya. Kamu juga bisa berlangganan Paket SKS Pahamify untuk kebut persiapan belajar UTBK 1 bulan secara intensif. Cek info lengkap Paket SKS Pahamify di link ini.
Yuk, lebih siap #TaklukkanUTBK dan raih kampus impian bareng Pahamify! Download aplikasi Pahamify sekarang juga dan gunakan semua fiturnya sebagai #TemanPersiapanUTBK terbaik.
Penulis: Fitri Dewanty – SEO Content Writer Pahamify