Halo Pahamifren, nggak terasa, sudah mau ganti tahun saja ya. Ada nggak nih target buat tahun 2021? Pasti salah satu targetnya buat lolos seleksi masuk perguruan tinggi negeri, kan tahun baru artinya bakal ada seleksi penerimaan mahasiswa baru lagi. Untuk membantu mempersiapkan diri, kali ini Mipi bakal menjawab pertanyaan-pertanyaan kamu tentang seleksi penerimaan mahasiswa baru tahun 2021. Simak sampai selesai, ya!
Pertanyaan dan Jawaban tentang Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri
Q1: Seleksi penerimaan mahasiswa baru itu ada apa saja?
Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) menjadi satu-satunya lembaga yang mengadakan seleksi masuk perguruan tinggi. Ada 3 jalur seleksi masuk ptn yang bakal diselenggarakan LTMPT.
Pertama, ada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SNMPTN. Kedua, ada Ujian Tulis Berbasis Komputer atau UTBK. Terakhir, ada Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SBMPTN. Selain itu, ada juga yang namanya Ujian Mandiri. Ujian yang satu ini biasanya diselenggarakan oleh masing-masing perguruan tinggi.
SNMPTN merupakan seleksi yang menggunakan nilai rapor dan portofolio di bidang akademik maupun non akademik. Sementara UTBK merupakan tes tulis buat seleksi masuk perguruan tinggi. Hasil UTBK ini bisa juga dipakai buat SBMPTN, lho!
Q2: Kapan pelaksanaan SNMPTN, UTBK, SBMPTN dan Ujian Mandiri 2021?
Nah, buat pelaksanaanya sudah ada artikelnya sendiri, lho! Pahamifren bisa cek di sini.
Q3: Apakah bisa ikut dalam semua jalur seleksi?
Apabila kamu diterima pada jalur SNMPTN, kamu nggak bisa daftar UTBK maupun SBMPTN. Tapi, kalau kamu belum diterima SNMPTN, kamu boleh ikut daftar UTBK, SBMPTN, dan Ujian Mandiri.
Q4: Apakah lulusan SMA IPA bisa memilih program studi IPS? Begitupun sebaliknya?
Hal ini tergantung dari seleksi masuk perguruan tingginya, ya. Umumnya, SNMPTN lebih disarankan buat memilih program studi yang sesuai sama jurusan waktu sekolah. Misalnya, kamu SMA IPS berarti memilih program studi Soshum, kalau SMA IPA berarti memilih program studi Saintek.
Tapi, kalau SBMPTN dan Ujian Mandiri, kamu bebas memilih program studi apapun yang kamu inginkan. Lulusan SMA IPA boleh memilih program studi Soshum, dan SMA IPS boleh memilih program studi Saintek, kecuali program studi kedokteran, ya.
Q5: Siapa saja yang bisa ikut SNMPTN 2021?
Pada SNMPTN 2021, yang bisa ikut hanya lulusan tahun 2021. Sayangnya, tidak semua siswa lulusan 2021 bisa ikut SNMPTN. Hal ini disesuaikan dengan persentase dan akreditasi masing-masing sekolah.
Sekolah yang terakreditasi A memiliki kuota siswa yang bisa mengikuti SNMPTN sebanyak 40% dari jumlah siswa. Untuk sekolah terakreditasi B mempunyai kuota sebanyak 25% dari jumlah siswa. Sedangkan sekolah yang akreditasinya C dan sekolah yang belum terakreditasi mempunyai kuota sebanyak 5% dari jumlah siswa.
Q6: Persentase kuota SNMPTN itu buat per jurusan atau satu sekolah?
Jangan khawatir, persentase kuota SNMPTN tersebut untuk masing-masing jurusan di sekolah. Misalnya, sekolah kamu terakreditasi A, berarti boleh mendaftarkan 40% siswa terbaik di sekolahnya dari masing-masing jurusan. IPA dan IPS mendapat jatah persentase yang sama, yaitu 40%. Jadi, kalau di sekolah kamu ada 200 siswa IPA dan 150 siswa IPS. Berarti yang bisa ikut seleksi SNMPTN itu 80 siswa IPA dan 60 siswa IPS.
Q7: Pada SNMPTN 2021, berapa program studi yang bisa dipilih?
Kamu bisa memilih maksimal dua program studi dari 1 atau 2 Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Kalau kamu memilih 2 program studi, salah satu program studinya harus berada di PTN pada provinsi yang sama dengan sekolah kamu. Tapi kalau kamu hanya memilih 1 program studi, kamu bisa memilih PTN yang ada di provinsi manapun.
Q8: Siapa saja yang bisa ikut SBMPTN 2021?
Berbeda dengan SNMPTN, siswa yang bisa ikut SBMPTN adalah siswa yang lulus pada tahun itu dan 2 tahun sebelumnya. Misalnya SBMPTN 2021, berarti yang bisa ikut lulusan tahun 2021, 2020 dan 2019. SBMPTN juga menetapkan syarat usia maksimal 25 tahun. Jangan lupa, buat kamu yang lolos di SNMPTN, nggak bisa ikut SBMPTN, ya.
Q9: Apa benar UTBK sama SBMPTN itu sama, Mipi?
Tidak sama, tapi UTBK dan SBMPTN masih satu kesatuan. Jadi, UTBK adalah syarat utama untuk mengikuti SBMPTN. Mulai tahun 2019, SBMPTN menggunakan hasil UTBK peserta dan kriteria lain untuk tahap seleksi masuk perguruan tinggi.
Jadi, kalau kamu mengikuti SBMPTN, maka wajib banget daftar UTBK. Selain untuk mengikuti SBMPTN, ada beberapa PTN atau PTS yang menggunakan nilai UTBK ini untuk seleksi Ujian Mandirinya.
Q10: Ujiannya itu yang disebut UTBK? Pada SBMPTN ada ujian lagi? Lalu, memilih program studinya waktu UTBK atau SBMPTN?
Iya, nama ujiannya itu UTBK. Pada SBMPTN sudah tidak ada ujian lagi karena SBMPTN memakai nilai hasil UTBK. Sampai saat ini, kamu bisa memilih program studi waktu daftar SBMPTN, ya. Pada UTBK, kamu hanya memilih kelompok ujian yang akan diikuti saja.
Perlu kamu ketahui, ada 3 kelompok ujian pada UTBK 2021. Pertama, kelompok ujian Saintek. Materi yang diujikan, meliputi TPS dan TKA Saintek. TKA Saintek terdiri atas 4 mata pelajaran, yaitu Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi.
Kedua, kelompok ujian Soshum. Materi yang diujikan, meliputi TPS dan TKA Soshum. Nah, ada yang beda pada TKA Soshum tahun ini karena nggak ada lagi pelajaran Matematika. Jadi, hanya ada 4 pelajaran aja, yaitu Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi.
Terakhir, ada Kelompok ujian Campuran, Saintek dan Soshum. Buat kamu yang memilih kelompok ujian ini harus belajar ekstra karena materi yang diujikan adalah TPS dan gabungan materi dari TKA Saintek dan Soshum.
Q11: Mipi, memangnya benar UTBK 2021 sudah tidak ada matematika dalam kelompok ujian Soshum?
Iya, bener banget. Pada UTBK 2021, materi pelajaran matematika untuk kelompok ujian Soshum sudah dihapus. Tapi, materi matematika dasar di TPS tetap ada, ya.
Q12: Berapa biaya pendaftaran UTBK 2021?
Mengenai biaya pendaftaran UTBK 2021, untuk kamu yang memilih kelompok ujian Saintek atau Soshum, kamu harus membayar biaya pendaftaran UTBK sebesar Rp200.000. Sementara untuk kelompok ujian campuran, kamu harus membayar biaya pendaftaran sebesar Rp300.000.
Q13: Siapa saja yang bisa ikut Ujian Mandiri?
Hal ini sesuai dengan ketentuan dari perguruan tinggi masing-masing. Jadi, agar kamu tahu syarat dan ketentuan Ujian Mandiri, kamu bisa cek website masing-masing PTN, ya.
Q14: Kapan Ujian Mandiri diselenggarakan?
Waktu penyelenggaraan jalur masuk PTN Ujian Mandiri sesuai dengan ketentuan masing-masing PTN. Umumnya, Ujian Mandiri diselenggarakan setelah SBMPTN. Walaupun belum pengumuman SBMPTN, kamu tetap bisa mengikuti Ujian Mandiri, lho!
Nah, Itu dia pertanyaan beserta jawaban tentang seleksi penerimaan mahasiswa baru yang paling sering ditanyakan. Semoga informasi tersebut dapat membantu kamu mempersiapkan seleksi masuk perguruan tinggi negeri, ya.
Nah, agar persiapan kamu semakin matang, kamu bisa memanfaatkan aplikasi belajar online Pahamify. Ada banyak fitur menarik di aplikasi Pahamify yang bisa kamu gunakan, seperti Bank Soal dan TryOut UTBK. Dengan konsep yang dibuat semirip mungkin dengan UTBK, Fitur ini bisa kamu manfaatkan untuk latihan soal UTBK lho.
Tunggu apalagi, yuk gabung dengan ratusan peserta TryOut UTBK lainnya di Pahamify. Kalau ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menulis pertanyaan kamu di kolom komentar ya, Pahamifren.
Lolos PTN bareng Pahamify! Pasti bisa!
Penulis: Ajeng Nur Isvianti – Content Quality Control Pahamify
3 Comments on “Ini Dia, Pertanyaan Seputar Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Yang Sering Ditanyakan”
Septianus Mimin urwan
January 17, 2021 at 10:49 pmLatihan soal ujian
Septianus Mimin urwan
January 17, 2021 at 10:50 pmLatihan soal ujian semester
Septianus Mimin urwan
January 17, 2021 at 10:53 pmTes soal ujian